Menu

Unik! WN White Noise Usung Konsep Ramah Lingkungan Sajikan Tas dari Bahan Daur Ulang Botol Bekas dengan Model yang Futuristik

03 September 2024 15:31 WIB
Unik! WN White Noise Usung Konsep Ramah Lingkungan Sajikan Tas dari Bahan Daur Ulang Botol Bekas dengan Model yang Futuristik

Renny Winarto, owner WN White Noise (HerStory/Azka Elfriza)

HerStory, Jakarta —

Kata siapa barang bekas harus dibuang dan sudah pasti tak layak pakai? Malah, jika memiliki kreativitas tinggi, barang bekas bisa disulap menjadi barang yang bermanfaat bahkan bernilai tinggi karena berguna untuk kehidupan sehari-hari lho Beauty!

Contohnya adalah WN White Noise, produk lokal yang mengusung tema tas eco friendly dari nilon bekas yang di-recycle.

Sang founder, Renny Winarto bahkan sudah berkecimpung dalam industri tas selama satu dekade lho Beauty! Karena pengalaman itu, ia ingin membuat sesuatu yang bisa mengubah dunia dan bermanfaat bagi sekitar yakni dengan meluncurkan produk WN White Noise.

“Jadi, semua tas kami di sini (WN White Noise) adalah bahan daur ulang dan itu sertifikasi Jepang,” ujar Renny kepada Tim HerStory saat Grand Launching WN White Noise di Senayan Park, Jakarta.

Ia berpikir bahwa sampah yang dibuang akan membutuhkan waktu lama untuk terurai bahkan bisa hingga ratusan tahun. Karena ingin menjadi pelaku perubahan, ia pun akhirnya menciptakan tas yang sangat kuat berbahan nilon dengan model yang futuristik agar sampah botol plastik bisa dipakai kembali.

"Jadi yang seharusnya dibuang, yang akan terurai sangat lama beratus-ratus tahun, tapi kita ciptakan kembali menjadi tas yang sangat kuat," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan pemilihan nama White Noise yang ternyata sangat filosofis.

"WN White Noise artinya adalah suara positif yang lahir dari panggilan hati nurani untuk menciptakan sesuatu yang berarti. Dengan pengalaman saya 10 tahun di industri tas, kali ini kami mengeluarkan tas bertema eco-friendly," pungkasnya.

Siapa sangka, ternyata proses pembuatan WN White Noise terutama untuk menjadi bahan nilon baru yang sudah didaur ulang tuh prosesnya cukup panjang dan rumit lho Beauty.

"Prosesnya cukup lebih panjang dibanding virgin nylon atau bahan utama yang original karena mereka harus diolah lagi kembali menjadi biji plastik dan diubah menjadi fabric lalu dibentuk kembali. Sedangkan kalau yang baru mungkin langsung saja kita olah ya," terang Renny saat ditemui.

Ia berharap, meskipun proses pembuatan tas dengan material bahan daur ulang ini ini sedikit lebih lama, semoga bisa berdampak kepada lingkungan dan berubah menjadi barang yang bermanfaat.

"Tapi, apakah dampaknya untuk lingkungan? Jika kita terus mengambil sumber daya alam, itu yang kita sayangkan karena suatu saat pasti akan habis," pungkasnya.

Baca Juga: Linda Anggrea Gaungkan Suara Modest Fashion Asia Tenggara ke Panggung Global BoF Crossroads

Baca Juga: Desain Busana Muslim yang Terinspirasi dari Kebun Singkong dan Cabai Rawit Jadi Juara dalam Kompetisi Ini...

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan