Febriany Eddy (LinkedIn/Febriany Eddy)
Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy yang menjabat sejak 29 April 2021 lalu dianggap sebagai wanita yang mencetak sejarah baru.
Saat dunia pertambangan dianggap sangat maskulin dan identik dengan para pria, kehadiran Febriany Eddy menjadi sorotan bahkan ia juga didapuk sebagai salah satu dari 20 wanita dalam daftar Asia's Power Businesswomen 2022.
FYI nih Beauty, pencapaian Febriany Eddy pun tak main-main lho. Pada tahun 2021, PT Vale Indonesia Tbk mencatat pendapatan senilai US$953 juta (Rp14,8 triliun) yang mana melonjak sebesar 24 persen dari tahun sebelumnya.
Diketahui bahwa Febriany Eddy mengemban pendidikan di Universitas Indonesia kemudian memperoleh gelar MBA dari UCLA Anderson School of Management, National University of Singapore.
Bahkan, wanita kelahiran Palembang tahun 1977 itu juga mengantongi sertifikasi akuntan publik di dua negara yaitu Indonesia dan Australia.
Kariernya pun sebelum bergabung dengan PT Vale diketahui sangat luar biasa. Ia sempat bekerja untuk Pricewaterhouse Coopers di Jakarta dan di Amsterdam, Belanda, selama total 7 tahun lho Beauty!
Kala itu, Febriany juga berperan dalam berbagai jenis pekerjaan dan proyek internasional dalam uji tuntas keuangan.
Nah di PT Vale, wanita 47 tahun ini juga terlibat dalam kegiatan operasional yang berfokus pada peningkatan efisiensi biaya, evaluasi, dan juga pengaturan pembiayaan proyek.
Sebelum diangkat menjadi direktur PT Vale, ia diketahui sudah melanglang buana di berbagai benua dan menjabat di berbagai proyek yang digarap PT Vale.
Dalam sejarah kariernya selama 17 tahun bekerja, ia meniti sebagai Manajer Pengawasan Pembiayaan Proyek dan Evaluasi Keuangan Vale Indonesia selama 3 tahun, lalu dilanjutkan dengan bekerja di kantor regional Vale Base Metals Asia Pasifik dan Afrika yang berbasis di Brisbane, Australia selama 2,5 tahun dan bertanggung jawab atas operasional Vale Base Metals di Indonesia, Jepang, China, Taiwan, dan Afrika.
Perjuangan Febri menjadi CEO pun gak hanya sampai di situ saja, ia masih harus mengemban tugas sebagai Deputi CEO selama 2 tahun sebelum akhirnya naik jabatan menjadi CEO dan Presiden Direktur.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.