Kedekatan seorang ibu dan anak remajanya. (Pinterest/Freepik)
Salah satu cara efektif untuk mendorong perilaku positif adalah dengan memberikan penghargaan atas usaha, bukan hanya hasil. Apresiasi setiap usaha yang dilakukan anak, baik itu dalam akademik, olahraga, atau hobi lainnya. Ini akan membantu mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berusaha, meskipun hasilnya tidak selalu sempurna.
Jika si kecil melakukan kesalahan atau apa yang dilakukannya tak memenuhi ekspektasi orangtua, hindari untuk menghukum anak secara berlebihan.
"Hindari menghukum anak atau menyalahkan anak secara berlebihan, biarkan anak merasakan sendiri konsekuensi negatif dari tindakan yang mereka perbuat, jelaskan padanya tindakan seperti apa yang perlu dilakukan agar konsekuensi tersebut tidak lagi dialaminya," tuturnya lagi.
Anak remaja belajar banyak dari perilaku orang tua mereka. Jadilah contoh yang baik dalam hal sikap, nilai, dan etika kerja. Tunjukkan cara menghadapi tantangan dan konflik dengan cara yang konstruktif. Ketika anak melihat orang tua mereka bertindak dengan integritas dan empati, mereka akan lebih cenderung untuk meniru perilaku tersebut.
"Bersikap tegas, jelaskan pada anak aturan yang penting bagi Anda dan keluarga sehingga ia akan berupaya mengikutinya, konsisten dalam menegakkan aturan tersebut, ingatkan saat anak tampak melenceng dari aturan yang ada," jelas dr. Nadia.
Tapi Moms dan Dads harus tahu jika pengasuhan positif tak selalu bisa diterapkan pada semua kondisi. Biasanya para orangtua melakukan modifikasi pola asuh lain untuk membentuk pribadi anak yang lebih baik.
"Hal ini sebaiknya disesuaikan kembali dengan kondisi Anda dan anak. Anda dan anak bisa juga berkonsultasi lebih lanjut dengan psikolog terkait hal ini," tutup dr. Nadia.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.