FKI Temukan Anak SD Kurang Gizi dan Tak Cukup Kalori Punya Working Memory yang Buruk (HerStory/Azka Elfriza)
Faktanya, ada lebih dari 19% anak-anak dalam studi ini juga terbukti mengalami anemia yang disebabkan karena kurangnya zat besi. Bahkan, Prof Nila Moeloek dan Dr Ray Basrowi juga setuju bahwa anemia ini bisa lebih dari sekedar masalah kesehatan fisik.
"Anak-anak dengan anemia memiliki skor memori kerja yang jauh lebih rendah, bahkan berdampak klinis yang sangat nyata. Anemia Kurang besi secara langsung membatasi kemampuan anak untuk menyerap informasi, berpikir logis, dan berpartisipasi aktif di kelas," ujarnya.
Maka dari itu, anak-anak harus cukup makan untuk bisa beraktivitas. Manurut penelitian ada total 28% anak-anak memiliki asupan energi yang tidak mencukupi dan lebih dari 63% anak kekurangan karbohidrat.
Padahal, asupan gizi sangat penting untuk langsung dipakai tubuh dan otak sebagai energi untuk aktivitas, berpikir, bermain, dan belajar.
Untuk dampak panjangnya jika keresahan ini tak segera ditangani, kualitas pendidikan di Indonesia bisa semakin menurun karena otak anak kesulitan dalam menangkap pelajaran dan bisa berdampak pada kehidupan sosial dan karier dimasa depan.
Untuk itu, para tim peneliti; Dr. Tonny Sundjaya, Dr. Kianti Raisa dan Dr. Eric Tjoeng turut memperkuat juga dengan sepakat bahwa program intervensi gizi yang menyeluruh dan berkelanjutan harus menjadi prioritas utama pemerintah agar anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa bisa tumbuh dengan baik, cerdas, dan siap bersaing secara global.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.