Pengenalan Pendidikan Karakter berbasis Gastronomi Indonesia, IGC (Indonesian Gastronomy Community) (istimewa)
“Namun tidak hanya dari sehat fisik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, kecerdasan emosional, serta daya saing yang global yang dibentuk sejak dini,” kata Prof. Moeloek.
"Dengan makan di meja sekolah, anak-anak belajar tentang disiplin, rasa hormat dan kerjasama dalam membangun solidaritas," lanjutnya.
Tentu saja, dalam membentuk karakter anak tak bisa mengandalkan pendidikan di sekolah saja dan harus disokong dari pendidikan di rumah.
Jadi, meskipun sekolah bisa memberikan pola makan yang baik, hal tersebut juga harus dipastikan untuk bias diterapkan di rumah.
Dalam acara tersebut hadir pula Veronica Tan selaku Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia yang menyampaikan betapa pentingnya peran guru yang sudah seperti orang tua untuk mendorong pendidikan holistik agar apa yang disampaikan di sekolah juga sampai di rumah.
"Pada prinsipnya, ibu harus tahu apakah dia mampu mengurus anaknya, karena pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Maka ibu tidak bisa hanya melahirkan saja, namun memahami bahwa dia bisa menjadikan anak yang berguna bagi bangsa," tambah Ibu Wamen.
Dengan adanya kegiatan ini menjadi salah satu wujud dari komitmen IGC dalam Gastronomi Indonesia yang Bijak dan Berkelanjutan yang dicanangkan pada hari Gastronomi Berkelanjutan 2024.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.