PT Pupuk Indonesia memberdayakan perempuan lewat Kartini Tani (Istimewa)
Demi memberdayakan perempuan di sektor pertanian, PT Pupuk Indonesia (Persero) memiliki Program Kartini Tani Pupuk Indonesia hingga mampu menghasilkan padi organik sebesar sembilan ton per hektare atau sekitar 34 persen dibandingkan dengan masa panen sebelumnya di lahan agro eduwisata organik Mulyaharja, Bogor, Jawa Barat.
Diketahui bahwa program ini sejalan dengan visi misi Presiden Prabowo Subianto. Terlebih, Pupuk Indonesia juga ingin memperkuat peran perempuan dalam sektor pertanian dan mendukung ketahanan pangan masyarakat.
Tri Wahyudi selaku Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia menjelaskan bahwa program Kartini Tani mampu membuktikan kesejahteraan pada perempuan.
“Kartini Tani di Mulyaharja ini mampu membuktikan peranan perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan hasil panen melalui skema pemberdayaan, kelompok perempuan di Mulyaharja didorong untuk memperluas penerapan pertanian berkelanjutan,” ujarnya dikutip dari Antara pada Selasa (7/1/2025).
Diketahui bahwa di Mulyaharja, Pupuk Indonesia melakukan pembinaan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Ciharashas dan para Kartini Tani di sini mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kompetisi terkait budidaya pertanian padi organik, tanaman hidroponik dan tanaman hortikultura, hingga perpanjangan sertifikasi beras organik.
“Pupuk Indonesia juga membantu perpanjangan sertifikasi beras organik untuk mendukung meningkatkan nilai tambah dan daya saing melalui produk organik yang sertifikat kita serahkan hari ini juga," tandas Tri Wahyudi.
"Pertanian organik dewasa ini sangat potensial, mengingat permintaan produk organik juga semakin besar seiring dengan meningkatnya pemahaman terhadap pola hidup sehat,” lanjutnya.
Tata Rahmad Pribadi selaku Ketua Umum PIKA mengatakan bahwa Kartini Tani sudah menyasar lima titik termasuk Mulyaharja. Semua tempat sudah dijalankan spesifik dan sesuai dengan kebutuhan. Ia menegaskan bahwa peran perempuan dalam pertanian ini sangat krusial terlebih jumlah petani juga sudah mencapai 14,4 persen dari jumlah petani yang ada di Indonesia.
“Kartini Tani ini dirancang untuk memperkuat peran perempuan melalui langkah-langkah konkret yang mencakup penguatan kelembagaan, pengembangan agribisnis, peningkatan kompetensi, dan digitalisasi usaha pertanian secara berkelanjutan,” katanya,
Karena adanya program ini, diketahui banyak wanita yang mendapatkan manfaat bahkan bisa meningkatkan taraf hidup keluarga dengan ilmu yang diperoleh.
"Kami itu tadinya hanya ibu-ibu rumah tangga. Sebelumnya wawasan kami seadanya, budidaya kami berasal dari turun-temurun orang tua. Setelah mengikuti pelatihan dari Kartini Tani banyak ilmu yang didapatkan, semakin optimal dalam pengendalian hama, bagaimana pangsa sangat yang baik," ujar Umyati selaku Ketua KWT Ciharashas.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.