Menu

Rayakan Ultah ke-3, InJourney Dongkrak Potensi Pariwisata Berkelanjutan Indonesia dan Fokus pada Pemberdayaan, Intip Inovasinya Yuk!

22 Januari 2025 07:07 WIB
Rayakan Ultah ke-3, InJourney Dongkrak Potensi Pariwisata Berkelanjutan Indonesia dan Fokus pada Pemberdayaan, Intip Inovasinya Yuk!

Maya Watono (Instagram/mayawatono)

HerStory, Jakarta —

Di tahun 2025 ini diketahui bahwa PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias Injourney baru saja merayakan hari jadinya yang ke-3 sebagai salah satu perusahaan BUMN di bidang pariwisata pada 13 Januari lalu.

Untuk memperingati hari jadinya, perusahaan mengangkat tema "3 Tahun Mengabdi, Melayani Indonesia Sepenuh Hati".  Pada momen spesialnya ini, tentu saja Injourney akan terus memperkokoh perannya untuk tetap mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Meskipun baru berdiri selama tiga tahun, InJourney yang dikenal sebagai perannya dalam memperkuat sinergi antar entitas BUMN berkomitmen dalam bertransformasi untuk mendukung sektor pariwisata melalui inovasi dan layanan bisnis yang berkualitas. 

Selama perjalanannya, InJourney diketahui berhasil dalam mengelola destinasi wisata unggulan, manajemen bandara, dan meningkatkan pengembangan fasilitas. Hal itu sukses untuk memberikan pengalaman yang nyaman bagi para pelanggan dan meningkatkan daya saing pariwisata nasional dan meningkatkan kontribusi pada perekonomian.

Maya Watono, sang Direktur Utama menyatakan bahwa InJourney tak hanya berefokus pada kemajuan industri aviasi dan pariwisata tapi juga berperan untuk menciptakan pengembangan.

“Melalui strategi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, InJourney juga aktif menciptakan nilai ekonomi yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan sosial dan ekonomi lokal. Dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki Indonesia, InJourney menjadi orkestrator dalam memperkuat ekosistem serta mengakselerasi pariwisata Indonesia,” tuturnya dilansir dari siaran tertulis pada Rabu (22/1/2025).

Transformasi dan Inovasi InJourney

Demi meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata, berbagai upaya pun dilakukan. Selain memperbaiki layanan dan terus berinovasi untuk memberikan pengalaman mengesanakan bagi wisatawan, InJourney juga mempromosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang terdiri dari Candi Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, Likupang. Beberapa inovasi dan transformasi lainnya selama tiga tahun adalah;

1. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika: berbagai program khususnya sport and entertainment dihadirkan bahkan dalam waktu setahun terdapat 250 hari sirkuit mandalika telah terisi dengan beragam event dan atraksi. Mandalika kini sudah hidup kembali dengan kehadiran Mandalika Beach Club dan beberapa fasilitas mewah yang membuat pengunjung lebih nyaman seperti hotel bintang 4 dan bintang 5.

2. Pengembangan KEK Kesehatan Sanur: Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas dunia dan akan menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism dengan adanya pengembangan KEK Sanur. Adapun fasilitas yang bisa dinikmati yakni hotel berbintang 5 dan resort yaitu The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel serta Convention Center seluas 3.750 meter dengan kapasitas 5.000 pax.

3. Transformasi Sarinah pada 2022: Kini Sarinah hadir kembali dengan mengusung konsep baru sebagai “Panggung Karya Indonesia”. Yups, kini Sarinah gak cuma dikenal sebagai pusat perbelanjaan tapi juga wadah inovasi lintas komunitas, gelaran dan penjualan produk lokal ungggulan representasi karya dan budaya Indonesia lho!

4. Transformasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada tahun 2023: Salah satu destinasi favorit keluarga saat musim libur ini diketahui memiliki jumlah kunjungan yang meningkat mencapai 300 ribu atau naik 62,16% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun pilar yang dioptimalkan InJourney dalam transformasi TMII ini adalah inclusive, smart, green dan culture. Itulah mengapa, konsep TMII yang ramah lingkungan semakin terasa, terlebih sudah 70 persen ruang terbuka hijau yang ada di sana.

5. Penataan ulang Candi Borobudur: Penataan ulang Candi Borobudur sebagai spiritual tourism destination ini mengutamakan empat pilar utama, yakni pilar konservasi, penghijauan, spiritual, dan edukasi.

Dilansir dari laman resminya, InJourney juga  membentuk dua subholding di industri aviasi dan kebandarudaraan, yakni InJourney Airports dan InJourney Aviation Services (IAS) yang berfokus pada pengelolaan bandara agar memiliki daya saing global.

Maya menegaskan, dengan fokusnya pada tiga pilar yakni edukasi, lingkungan dan pengentasan kemiskinan, InJourney memperkuat komitmennya dalam mengembangkan keberlanjutan pariwisata.

“Kami berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan di mana pariwisata berkembang beriringan dengan komunitas lokal dan lingkungan. Berbagai inisiatif kami lakukan dengan fokus pada 3 pilar, yaitu edukasi, lingkungan dan pengentasan kemiskinan. Ketiga pilar ini berjalan bersama untuk membangun ekosistem pariwisata yang inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi masyrakat, pelaku industri dan kelestarian alam di masa depan,” jelas Maya. 

Baca Juga: MotoGP Mandalika 2024 Sokong Ekonomi Pariwisata dengan Sumbang Transaksi hingga Rp 4,8 Triliun, Wamen Bangga: Kami Sangat Apresiasi!

Baca Juga: Ngepoin Sentul Tourism Board, Konon Katanya Bisa Jadi Pusat Pariwisata di Sentul City

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Azka Elfriza

Artikel Pilihan