Megawati Soekarnoputri
Beauty tahukah kamu jika pada Kamis, 23 Januari 2025, Megawati Soekarnoputri merayakan ulang tahunnya yang ke-78. Ketua Umum PDI-P yang juga pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-5 ini, mendapatkan ucapan selamat dan berbagai penghormatan dari kader dan pengikutnya. Salah satu bentuk perayaan yang dilakukan oleh para kader PDI-P adalah gerakan menanam pohon di berbagai wilayah sebagai hadiah untuk Ibu Mega, yang menurut Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, mengajarkan bahwa berpolitik tidak hanya soal kekuasaan, tetapi juga menyentuh seluruh aspek kehidupan, termasuk merawat bumi.
“Kami memberi hadiah ultah dengan mempersembahkan gerakan menanam pohon dan merawat bumi yang dilakukan seluruh anggota dan kader partai. Kami diajarkan oleh Ibu Mega bahwa berpolitik itu menyentuh seluruh aspek kehidupan. Gerakan merawat bumi mengekspresikan cinta kasih Ibu Mega terhadap pertiwi," kata Hasto dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
Selain itu Beauty, di Jakarta, pengurus DPD dan DPC PDI-P mengadakan acara doa bersama, tumpengan, dan penampilan kebudayaan yang diadakan di kawasan Taman Suropati.
“Badan Kebudayaan Nasional di bawah pimpinan Rano Karno, Aria Bima, dan Vita Ervina menggelar acara di Taman Suropati, Menteng, Jakarta, dengan tema 'Hari Bahagia Ibu Rakyat, Harmoni Dalam Nada dan Rupa',” ujar Hasto.
Sementara itu, perayaan ulang tahun Megawati ini berlangsung sederhana di Batu Tulis, Bogor, dan dihadiri oleh keluarga, sahabat, serta sejumlah perwakilan kader PDI-P. .
Karena saat ini Megawati sedang berulang tahun, Herstory pun akan rangkumkan perjalanan karier politiknya hingga menjadi tokoh besar seperti sekarang, cusss simak
Mengutip dari Tempo, Karier politik Megawati dimulai pada 1986, saat ia baru berusia 39 tahun dan menjabat sebagai Wakil Ketua PDI Cabang Jakarta Pusat. Dari sini, perjalanan politiknya berlangsung cukup cepat. Hanya dalam waktu satu tahun, Megawati terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah. Megawati kemudian terpilih menjadi Ketua Umum PDI pada Kongres Luar Biasa di Surabaya pada 1993. Ia menjadi perempuan pertama yang memimpin partai politik besar di Indonesia.
Namun, kepemimpinan Megawati di PDI tidak berjalan mulus. Pada 1996, setelah Kongres PDI di Medan, pemerintah Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto tidak puas dengan kepemimpinan Megawati dan memaksanya turun. Sebagai gantinya, Soerjadi yang didukung pemerintah dilantik sebagai Ketua Umum PDI. Meski begitu, Megawati tetap mempertahankan kantor DPP PDI di Menteng, Jakarta, namun kubu Soerjadi mencoba merebut kantor DPP, yang akhirnya memicu peristiwa kerusuhan berdarah yang dikenal dengan nama Kudatuli (Kerusuhan 27 Juli 1996).
Setelah kerusuhan tersebut, PDI terbelah menjadi dua kubu, satu yang mendukung Megawati dan satu lagi yang mendukung Soerjadi. Pada Pemilu 1999, kubu Megawati akhirnya berubah nama menjadi PDI Perjuangan dan kembali menunjukkan eksistensinya di dunia politik Indonesia. Megawati pun kembali terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan pada 1998.
Pada 2000, melalui Kongres I PDI Perjuangan di Semarang, masa jabatannya sebagai Ketua Umum diperbarui untuk periode 2000-2005, padahal awalnya hanya sampai 2003 saja. Pada periode yang sama, Megawati juga terpilih jadi Wakil Presiden Indonesia mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sejak 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001.
Beauty, pada 23 Juli 2001, Megawati resmi menggantikan Gus Dur sebagai Presiden Republik Indonesia setelah dilaksanakannya Sidang Istimewa oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Megawati menjadi Presiden Indonesia yang kelima, sekaligus Presiden perempuan pertama di Indonesia. Ia menjabat hingga 20 Oktober 2004 dan bekerja sama dengan Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden.
Namun, dalam Pemilu 2004, Megawati gagal mempertahankan kursi kepresidenannya. Ia kalah dalam pemilu tersebut dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang kemudian menjadi Presiden selama dua periode.
Setelah masa jabatannya sebagai Presiden selesai, Megawati kembali fokus pada pengelolaan PDI Perjuangan. Ia terus memimpin partai tersebut melalui beberapa periode Kongres, mulai dari 2005 hingga sekarang.
Pada berbagai Kongres PDI Perjuangan, baik di 2005, 2010, 2015, maupun 2019, Megawati selalu terpilih kembali sebagai Ketua Umum.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.