Seorang wanita sedang sakit kepala. (pinterest/freepik)
Beauty, tahu gak kalau nyeri kepala bisa datang kapan saja? Tapi Beauty juga harus hati-hati jika rasa sakit itu terasa lebih intens saat kamu menunduk. Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah di laman Alodokter , hal itu bisa jadi ada faktor tertentu yang menyebabkannya. Mengalami nyeri kepala yang menyulitkan memang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, apalagi jika kondisi tersebut berlangsung cukup lama. Untuk itu, penting untuk mengenali apa saja yang bisa menjadi penyebab dan bagaimana cara penanganannya. Cusss simak Beauty.
Nyeri kepala yang kamu alami bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari masalah yang cukup ringan hingga yang lebih serius. Beberapa penyebab umum yang harus kamu ketahui
Kondisi ini seringkali ditandai dengan rasa sakit berdenyut di satu sisi kepala yang bisa semakin parah saat menunduk. Migrain juga bisa disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, atau sensitif terhadap cahaya dan suara.
Ini adalah jenis nyeri kepala yang paling umum, sering kali muncul karena stres atau ketegangan otot di leher dan kepala. Rasa sakitnya cenderung terasa seperti ada yang menekan di sekitar kepala.
Biasanya muncul secara parah di satu sisi kepala dan bisa berlangsung dalam beberapa periode waktu tertentu, seringkali disertai dengan mata yang berair atau hidung tersumbat.
"Nyeri kepala primer, contohnya migrain, nyeri kepala cluster, nyeri kepala tegang," jelas dr. Nadia.
Jika nyeri kepala disebabkan oleh tumor atau cedera di kepala atau leher, rasa sakitnya bisa terasa lebih intens dan berlangsung lama.
Kelainan pada pembuluh darah di sekitar kepala atau leher juga bisa memicu nyeri kepala yang berulang atau tidak biasa.
"Tumor, cidera, atau malformasi pembuluh darah di sekitar kepala atau leher," jelas dr. Nadia.
Infeksi pada saluran pernapasan bisa menyebabkan nyeri kepala, terutama jika terjadi penumpukan tekanan pada sinus.
Infeksi pada telinga tengah atau dalam bisa menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke kepala.
Infeksi pada selaput otak atau otak itu sendiri seringkali disertai dengan nyeri kepala yang sangat hebat, demam tinggi, dan kaku leher.
"Infeksi, contohnya ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), infeksi telinga (otitis), herpes, meningitis, ensefalitis," tutur dr. Nadia.
Gangguan metabolik, gangguan psikis (seperti kecemasan atau depresi), serta kondisi seperti glaukoma sudut tertutup akut juga dapat menyebabkan nyeri kepala.
"Faktor lain, seperti gangguan metabolik, gangguan psikis, glaukoma sudut tertutup akut, dan sebagainya," tulis dr. Nadia.
Jika nyeri kepala yang kamu alami sudah cukup mengganggu, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang tepat. Namun, sembari menunggu pemeriksaan lebih lanjut, kamu bisa melakukan beberapa langkah berikut untuk meredakan rasa sakit, apa saja?
Beristirahat adalah langkah pertama yang penting. Hindari aktivitas yang memaksa Anda untuk terus menunduk, karena bisa memperburuk rasa sakit.
Menatap layar gawai terlalu lama bisa memicu atau memperburuk nyeri kepala. Sebaiknya batasi penggunaan ponsel atau komputer jika tidak mendesak.
Pastikan tubuh mendapatkan asupan makanan bergizi yang seimbang. Hindari makanan tinggi garam dan lemak jahat, serta batasi konsumsi kafein dan alkohol yang dapat mempengaruhi kondisi nyeri kepala.
Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau peregangan otot bisa membantu mengurangi ketegangan pada otot leher dan kepala. Jangan lupa untuk melakukan relaksasi seperti meditasi atau pernafasan dalam yang dapat meredakan stres.
Untuk meredakan nyeri kepala sementara, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan ringan seperti paracetamol. Namun, pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika rasa sakitnya terus berlanjut.
"Anda bisa memperbanyak dulu beristirahat, kurangi kegiatan yang mengharuskan kepala Anda menunduk, batasi menatap gawai jika tidak mendesak, teratur makan makanan bergizi seimbang, batasi asupan makanan berkadar garam dan lemak jahat tinggi, kurangi juga konsumsi kafein apalagi alkohol, aktif berolahraga dan berelaksasi, serta minum obat paracetamol supaya nyeri mereda," saran dr. Nadia.
Meskipun langkah-langkah di atas dapat membantu meredakan nyeri kepala sementara, jika keluhan nyeri kepala kamu sudah sangat mengganggu atau berlangsung cukup lama, sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokter. Terutama jika nyeri kepala disertai dengan gejala lain seperti demam tinggi, muntah, gangguan penglihatan, atau kebingungan. Diagnosis yang tepat akan membantu penanganan lebih lanjut agar penyebabnya bisa segera diatasi.
"Keluhan yang Anda alami tersebut, jika sudah amat mengganggu, tidak boleh lagi dibiarkan begitu saja. Periksakanlah diri Anda langsung ke dokter agar diberikan penanganan tepat sesuai penyebabnya," tutur dr. Nadia.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.