Ilustrasi sakit kepala. (Freepik/nakaridore)
Beauty, Kadar kolesterol tinggi dalam darah atau yang dikenal dengan hiperkolesterolemia memang sering kali tidak menunjukkan gejala yang mengganggu.
"Kadar kolesterol dalam darah yang tinggi (hiperkolesterolemia) sejatinya tidak selalu menimbulkan gejala mengganggu," tutur dr. Nadia Nurotul Fuadah di laman Alodokter, dikutip Jumat (14/3/2025).
Namun, meskipun tidak selalu terasa, kolesterol yang berlebih ini bisa menjadi ancaman bagi tubuh, terutama bila sudah mengendap di pembuluh darah. Ketika hal itu terjadi, aliran darah akan terganggu, dan jika pembuluh darah yang terhambat berada di kepala, bisa saja timbul nyeri kepala yang cukup mengganggu.
"Kolesterol berlebih ini bisa mengendap di pembuluh darah, menjadikan aliran darahnya tidak lancar. Nah, aliran darah yang kurang lancar di area kepala bisa saja memicu rasa nyeri," tutur dr. Nadia.
Oh iya Beauty, nyeri kepala pada penderita hiperkolesterolemia bukan hanya disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol. Masih ada banyak faktor lain yang bisa menjadi pemicu, seperti migrain, nyeri kepala tegang, hipertensi (tekanan darah tinggi), stroke, sinusitis, bahkan tumor otak atau cedera kepala. Kondisi psikologis juga bisa berperan, seperti stres yang berlebihan bisa menambah beban tubuh dan memicu nyeri kepala.
"Nyeri kepala mengganggu pada penderita hiperkolesterolemia bisa juga muncul karena beragam faktor lain, seperti migrain, nyeri kepala tegang, hipertensi, stroke, sinusitis, tumor otak, cidera kepala, malformasi pembuluh darah kepala, gangguan psikosomatis, dan sebagainya," tutur dr. Nadia.
Lalu, bagaimana cara mengatasi nyeri kepala yang muncul akibat kolesterol tinggi ini? Sebenarnya, ada beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri kepala dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Jika nyeri kepala datang menyerang, konsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol dapat membantu meredakan rasa sakit sementara. Namun, jangan jadikan obat sebagai solusi utama, lebih baik atasi penyebab utamanya.
Tidur yang cukup adalah salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kurang tidur bisa memicu stres, meningkatkan tekanan darah, dan tentu saja memperburuk kondisi hiperkolesterolemia.
Mengatur pola makan dengan baik sangat penting. Pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi, termasuk banyak buah dan sayur. Hindari makanan tinggi lemak trans, lemak jenuh, serta kolesterol seperti gorengan, jeroan, kulit hewan, atau makanan laut yang bisa memperburuk kadar kolesterol dalam darah.
Olahraga teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik. Selain itu, berolahraga juga membantu menjaga berat badan tetap ideal, yang juga berperan penting dalam mengontrol kadar kolesterol.
Stres yang berkepanjangan bisa meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk memicu nyeri kepala. Cobalah untuk menemukan cara yang menyenangkan dan menenangkan untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau sekadar beristirahat sejenak dari rutinitas.
Kolesterol tinggi memang sering kali tidak disadari sampai menimbulkan gejala-gejala seperti nyeri kepala. Namun, dengan pola hidup sehat dan pengelolaan stres yang baik, Anda bisa mengurangi risiko komplikasi akibat kolesterol tinggi sekaligus meredakan gejala-gejala yang mengganggu. Ingat, pencegahan lebih baik daripada pengobatan, jadi jaga kesehatan tubuh dengan bijak!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.