Menu

UNDP Indonesia Gelar ASEAN Blue Innovation Expo 2025 Demi Sokong Investasi Ekonomi Biru

14 Februari 2025 21:23 WIB
UNDP Indonesia Gelar ASEAN Blue Innovation Expo 2025 Demi Sokong Investasi Ekonomi Biru

ASEAN Blue Innovation Expo 2025 (Istimewa)

HerStory, Jakarta —

Belakangan ini, aspek berkelanjutan tengah marak dibahas. United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia menilai bahwa ekonomi maritim berkelanjutan (blue economy) ASEAN menawarkan peluang baru bagi pelaku bisnis dan investor yang visioner.

Blue economy dinilai menjadi sektor yang sangat strategis karena tak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan tapi juga memberikan solusi terhadap tantangan global.

Pada 12 Februari, diumumkan bahwa inisiatif bernama ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching akan segera berlansung pada 19 Februari 2025 di Menara Mandiri Jakarta.

Dalam gelaran ini, akan ada berbagai usaha rintisan, pelaku bisnis, investor, perumus kebijakan, dan mitra pembangunan untuk mengeksplorasi inovasi mutakhir di ASEAN dan Timor-Leste.

"Mulai dari akuakultur yang didukung teknologi digital hingga bioteknologi, pengganti bahan plastik, serta konservasi karbon biru, ajang ini akan memaparkan sejumlah inisiatif yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sekaligus melestarikan ekosistem laut dan air tawar," pungkas Ratu Arum Sari, Project Manager ASEAN Blue Economy Innovation (ABEI) UNDP Indonesia, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (14/2/2025).

Jadi Solusi Inovatif

Ajang ini jadi salah satu solusi yang sangat inovatif karena menampilkan 60 inovasi dari usaha rintisan, UMKM, organisasi nonpemerintah, dan institusi akademik yang dipilih dari sekitar 1.300 aplikasi.

Gak cuma 60 sesi presentasi, ajang ini juga mencakup sesi bincang-bincang inspiratif dan diskusi panel yang dipimpin investor terkemuka yang telah menghasilkan dampak positif, serta pemimpin bisnis blue economy di negara-negara ASEAN.

Kenapa Sih Blue Economy Penting?

Beauty tahu gak sih, menurut Jatu, pada 2030, kontribusi blue economy terhadap ekonomi dunia diproyeksikan mencapai $3 triliun, serta membuka 43 juta lapangan pekerjaan baru sehingga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan inklusif di ASEAN.

"Setelah negara-negara ASEAN kian meminati isu ketahanan pangan, netralitas karbon, dan pemberantasan sampah plastik, serta percepatan digitalisasi dan AI, maka kita harus siap menangkap potensi blue economy. Peserta acara pun akan memperoleh perspektif seputar sektor yang sangat potensial ini, serta ikut menentukan masa depan ekonomi kelautan dan air tawar yang berkelanjutan di ASEAN," lanjutnya.

Dengan adanya acara ini, tentu saja peluang yang sangat besar akan didapatkan bagi para inovator untuk berkontribusi dan aktif mengedepankan ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Dukung Pemberdayaan Ekonomi, Brantas Abipraya Kembangkan UMKM Desa Cimekar

Baca Juga: Kupas Tuntas Dampak Cuti Melahirkan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Simak Ya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan