Ilustrasi aritmia jantung (Freepik/pch.vector)
Beauty, apa kamu pernah mengalami deg-degan berbeda dan sering terjadi dari biasanya? Kalau iya, bisa jadi Beauty mengalami aritmia. Dijelaskan oleh dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC Konsultan Intervensi Jantung & Aritmia Eka Hospital BSD," biasanya sering muncul saat olahraga atau cemas".
Sebaiknya, Beauty perlu waspada jika mengalami deg-degan terus-menerus sampai menimbulkan rasa nyeri, apalagi saat istirahat atau tidak melakukan aktivitas. Keduanya merupakan salah satu gejala penyakit jantung, yaitu aritmia.
Aritmia adalah gangguan irama jantung yang menyebabkan jantung berdetak tidak beraturan, bisa terlalu cepat (takikardia) ataupun terlalu lambat (bradikardia). Memahami gejalanya dapat membantu Beauty berkonsultasi dengan dokter sedini mungkin dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Lantas, berapa irama jantung yang normal? Deg-degan sebenarnya adalah suatu istilah yang menggambarkan Beauty bisa merasakan denyut jantung dengan cukup jelas. Walau terkesan mengkhawatirkan, kondisi deg-degan tak melulu menandakan Beauty mengidap aritmia.
"Irama normal jantung manusia dewasa saat beristirahat adalah 60-100 detak per menit. Kita bisa menghitungnya secara manual dengan menggunakan stopwatch dan merasakan denyut nadi ataupun menggunakan smartwatch/oximeter/tensimeter digital," jelas dr. Yansen.
Jadi, ketika Beauty merasa deg-degan tapi jumlah detak jantung masih ada di kisaran angka 60-100, kondisi ini normal. Biasanya, Beauty bisa merasa jantung berdebar di malam hari, saat menjelang tidur karena suasana yang lebih sepi dan lebih relaks.
"Jadi bisa disebut mengalami aritmia jika denyut jantung berada di bawah 60 detak dalam satu menit (bradikardia) atau di atas 100 per menit (takikardia)," tambah dr. Yansen.
Ada berbagai jenis aritmia, secara garis besar, aritmia terbagi jadi 2, yaitu detak jantung lambat dan cepat. Perbedaan mencolok dari gejala keduanya adalah di kecepatan detak jantung.
Berikut ini beberapa gejala aritmia yang mungkin terjadi:
Aritmia disebabkan oleh gangguan sinyal listrik yang menuju jantung. Agar dapat memompa, jantung mendapatkan impuls listrik untuk berkontraksi dan relaksasi.
"Saat impuls listrik terganggu, “perintah” untuk memompa jadi tidak optimal. Akibatnya, daya pompa jantung juga berkurang. Ini bisa menyebabkan darah yang dialirkan jantung ke seluruh tubuh tidak maksimal," pungkas dr. Yansen.
Saat organ-organ tidak mendapatkan asupan darah yang berisi nutrisi dan oksigen dengan baik, saat itulah gejala aritmia muncul. Misalnya saja, pompa darah yang tidak maksimal ke otak menyebabkan mengalami pusing bahkan pingsan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan sinyal listrik ke jantung terganggu, seperti:
Untuk memastikan apakah yang Beauty mengalami aritmia atau bukan, akan ada serangkaian tes yang akan dokter lakukan untuk memastikannya.
Beberapa pemeriksaan tersebut, yaitu:
Untuk penentuan diagnosis aritmia, dokter juga dapat merekomendasikan beberapa pemeriksaan lainnya, salah satunya studi elektrofisiologi.
Tak semua jenis aritmia perlu pengobatan. Sebab, beberapa di antaranya cukup ringan dan tidak memengaruhi kualitas hidup secara signifikan. Bahkan, beberapa di antaranya bisa membaik dengan perubahan pola hidup menjadi lebih baik.
Secara umum, terdapat 5 pilar pengobatan aritmia, yaitu:
Komplikasi yang muncul dari aritmia sangat tergantung dari jenis gangguan irama jantung yang Beauty alami. Beberapa peluang komplikasi, antara lain:
Nah, Beauty, jangan ragu untuk memeriksakan kesehatan jantung ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, jika Beauty memiliki riwayat penyakit jantung seperti Aritmia. Memilih fasilitas kesehatan yang tepat dapat membantu memastikan diagnosis dan penanganan yang sesuai.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.