Menu

Dokter Spesialis Aritmia Spill Alasan Risiko Perempuan Lebih Rendah Terkena Fibrilasi Atrium Dibanding Pria

09 Januari 2025 12:00 WIB
Dokter Spesialis Aritmia Spill Alasan Risiko Perempuan Lebih Rendah Terkena Fibrilasi Atrium Dibanding Pria

Diskusi tentang Tatalaksana Fibrilasi Atrium dengan Teknologi PFA (Pulsed Field Ablation) di Heartology Cardiovaskular Hospital (Herstory/Ida Umy Rasyidah)

HerStory, Jakarta —

Beauty, jantung yang sehat pasti menciptakan detak irama yang teratur. Jika teratur, bisa jadi kamu menderita aritmia. Menurut Dr. dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP(K), seorang ahli aritmia di Heartology Cardiovascular Hospital, aritmia merupakan kondisi impuls yang terjadi akibat komplikasi dari gangguan jantung atau gangguan medis lainnya.

"Sebuah kelainan irama jantung, bisa jadi lebih cepat, terlalu lambat atau tidak teratur," tutur dr. Dicky

Seramnya nih Beauty, aritmia menjadi penyebab kematian jantung mendadak paling banyak, lho. Meski memang hal itu bisa juga disebabkan oleh penyakit jantung lainnya, lho.

Nah, ternyata aritmia sendiri memiliki beberapa jenis Beauty, yang dibahas dalam diskusi media bereng Heartology Cardiovaskular Hospital adalah Fibrilasi Atrium (FA). Menurut dr. Dicky, FA ini merupakan kelainan irama di serambi jantung atau atrium.

"Jantung itu iramanya reguler, dari detak satu ke detak lainnya teratur. Tapi ini (FA) kita bisa lihat bahwa detak jantungnya itu ireguler," tutur dr. Dicky sambil memerhatikan contoh jantung yang menderita FA.

Biasanya nih Beauty, normalnya jantung akan berdenyut sekitar 60-100 kali saja per menit jika memang kamu lagi dalam posisi santai. Tapi pada penderita FA, maka serambi jantungnya akan berdenyut lebih dari 400 kali per menitnya, lho.

Kondisi tersebut ternyata bisa memicu stroke Beauty. Itu karena detak jantung yang iramanya ireguler bisa membuat jantung tak optimal dalam mengalirkan darah hingga membentuk penggumpalan. Jika penggumpalan-penggumpalan darah ini sudah sampai ke otak, maka bisa mengalami stroke. Itu sebabnya penderita FA bisa 4-5 kali lebih berisiko stroke.

Untuk mencegah hal itu terjadi, Beauty harus mengenal dengan ciri-ciri FA ini. Biasanya, para penderita FA ini sering merasakan keluhan seperti tak nyaman di bagian dada, berdebar, dan gampang lelah.

"Gejala aritmia yang sering dikeluhkan antara lain jantung berdebar (palpitasi), pusing, nyeri dada, atau mudah lelah," jelas dr. Dicky.

Sementara itu, menurut dr. Dicky, semakin tua seseorang, maka semakin berisiko untuk mengalami FA ini. Selain itu, faktor genetik, etnik, dan gender. Itu karena pria ternyata lebih rentan mengalami FA ini dibandingkan perempuan.

"Jadi memang untuk laki-laki, faktor risiko untuk penyakit jantung lebih sedikit tinggi dibandingkan perempuan," ujar dr. Dicky.

Usut punya usut hal itu karena para laki-laki tidak dilindungi oleh hormonal yang hanya dimiliki perempuan, Beauty.

"Perlindungan hormonal ini memang cukup berpengaruh sehingga pembuluh darah (pada wanita) bisa lebih elastis, terjadinya arteriosklerosis lebih lambat daripada laki-laki, terjadinya darah tinggi lebih lambat dari laki-laki," tutur dr. Dicky.

Meski begitu, dr. Dicky juga menegaskan faktor risiko juga bergantung besar dari lifestyle sehingga perempuan juga memiliki risiko untuk menderita FA, hanya saja laki-laki risikonya lebih tinggi.

"Kalau hidupnya sangat sehat bisa mengatur pola hidup dengan baik, terjadinya risiko FA karena gender (laki-laki) pun akan lebih minim," ujar sang dokter.

Baca Juga: 4 Tips Ampuh Cegah Penyakit Jantung di Usia Muda, Beauty Harus Tahu!

Baca Juga: Catat Moms! RMHC Gaet Dokter Jantung Sebar Kesadaran Penyakit Jantung, Gimana Sih Cara Deteksi Sejak Dini?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.