Menu

50 Tahun Berdiri, Bagaimana Kisah Dibalik Kartika Sari Oleh-oleh Khas Bandung?

22 Maret 2025 10:00 WIB
50 Tahun Berdiri, Bagaimana Kisah Dibalik Kartika Sari Oleh-oleh Khas Bandung?

Pisang Bollen Kartika Sari (istimewa)

HerStory, Jakarta —

Beauty, siapa yang belum pernah mencicipi Pisang Bollen Kartika Sari saat pergi ke Bandung? Cemilan yang satu ini sudah menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Bandung yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Rasanya yang lezat dan teksturnya yang khas menjadikannya favorit banyak orang, baik yang berasal dari Bandung maupun yang datang dari luar kota. Biar gak penasaran cusss simak perjalanan produk Kartika Sari berikut ini.

Awal Mula Kartika Sari

Kartika Sari didirikan pada tahun 1974 oleh Ratnawati Purnomo, seorang ibu yang memiliki hobi mengulik resep-resep kue dan roti khas keluarganya. Uniknya, resep-resep tersebut bukanlah resep sembarangan, melainkan merupakan warisan turun-temurun yang didapatkan bahkan sejak zaman kolonial Belanda. 

Pada awalnya, Ratnawati hanya menerima pesanan kue dan roti dari teman-teman dan orang-orang terdekatnya. Tanpa disadari, kualitas dan rasa kue-kue buatannya mulai menarik perhatian lebih banyak orang, apalagi saat diluncurkannya pisang bollen.

Lahirnya Produk Pisang Bollen

Seiring berjalannya waktu, Ratnawati menemukan produk unggulan yang kemudian menjadi ikon dari Kartika Sari, apalagi kalau bukan Pisang Bollen. Kue berbentuk bulat ini diisi dengan pisang dan dibalut dengan adonan roti yang lembut. Kombinasi rasa manis pisang yang sempurna dengan tekstur roti yang renyah membuat Pisang Bollen Kartika Sari begitu digemari banyak orang.

Berawal dari satu jenis produk, Kartika Sari terus berinovasi dengan menambah berbagai varian produk kue dan roti. Namun, Pisang Bollen tetap menjadi andalan yang tak tergantikan, menjadi pilihan utama bagi siapa saja yang ingin membawa pulang oleh-oleh khas Bandung.

Perjalanan yang Terus Berkembang, Dari Rumah ke Toko hingga Kafe

Seiring waktu, usaha Kartika Sari pun semakin berkembang. Dari usaha rumahan yang hanya menerima pesanan secara terbatas, Kartika Sari kini memiliki 10 cabang toko yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Bandung. Setiap toko selalu dipenuhi pengunjung yang ingin menikmati kue-kue khas Kartika Sari, terutama Pisang Bollen.

Namun, perjalanan Kartika Sari tidak hanya berhenti sampai di sana. Dengan semakin banyaknya pelanggan dan semakin berkembangnya bisnis, Kartika Sari mulai memperluas layanannya dengan membuka restoran dan kafe. Kini, selain membeli oleh-oleh, para pengunjung juga bisa menikmati berbagai hidangan khas di tempat yang nyaman sambil menikmati suasana yang hangat.

Meneruskan Warisan Kartika Sari di Tangan Andrew Purnomo

Pada akhirnya, seperti banyak bisnis keluarga lainnya, Kartika Sari pun diteruskan oleh generasi berikutnya. Setelah Ratnawati Purnomo, kini bisnis ini dijalankan oleh sang putra, Andrew Purnomo. Andrew tidak hanya meneruskan perjuangan ibunya, tetapi juga membawa Kartika Sari ke level yang lebih tinggi dengan berbagai inovasi dan strategi bisnis yang lebih modern.

Di bawah kepemimpinan Andrew, Kartika Sari terus berkembang pesat dan menjadi semakin populer. Tidak hanya di Bandung, produk-produk Kartika Sari kini sudah dikenal di berbagai kota besar lainnya. Andrew juga berfokus pada peningkatan kualitas produk serta pelayanan, menjadikan Kartika Sari tempat yang nyaman untuk dikunjungi oleh siapa saja.

Rahasia Sukses Kartika Sari, Mengedepankan Inovasi dan Teknologi dalam Industri Makanan

Kesuksesan Kartika Sari tentu tidak lepas dari inovasi yang terus dilakukan oleh bisnis ini. Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, Kartika Sari menyadari pentingnya beradaptasi dengan perkembangan zaman. Selain terus menciptakan produk-produk baru yang sesuai dengan selera pasar, Kartika Sari juga menjaga kualitas bahan baku dan proses produksi agar tetap terjaga.

Baca Juga: Cerita Putri Kusuma Wardani yang Menjadi Perempuan Indonesia Pertama yang Juarai Korean Masters

Baca Juga: Canva Menjadi Startup dengan Pemimpin Wanita dan Pendapatan Sebesar US$ 3 Miliar

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan