Arifatul Choiri Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (istimewa)
Suasana hangat penuh keakraban menyelimuti Gedung Kementerian ESDM Jakarta pada Jumat (11/4/2025), saat para pemimpin perempuan dari berbagai kementerian dan lembaga berkumpul dalam acara Halalbihalal Ikatan Pimpinan Tinggi (PIMTi) Perempuan Indonesia.
Dalam forum istimewa ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas instansi demi memperkuat peran perempuan dalam kepemimpinan nasional.
Dalam sambutannya, Menteri Arifah menyampaikan rasa syukur atas momen silaturahmi yang mempertemukan para pemimpin perempuan lintas sektor. Ucapan hangat Hari Raya pun menjadi pembuka suasana yang penuh semangat dan kebersamaan.
“Di suasana yang penuh bahagia ini, izinkan kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin,” ucapnya seperti dikutip dari pemberitaan Indonesia.go.id.
Lebih dari sekadar pertemuan tahunan, acara ini menjadi ruang refleksi tentang pentingnya kepercayaan kepada perempuan dalam posisi strategis. Arifah membagikan kabar membanggakan dari hasil survei nasional, yaitu empat dari sepuluh menteri dengan kinerja terbaik adalah perempuan. Mereka adalah Menteri PANRB Rini Widyantini, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pariwisata, dan dirinya sendiri sebagai Menteri PPPA.
“Ini menunjukkan bahwa ketika seorang perempuan diberi kepercayaan, insya Allah yang dilakukan adalah yang terbaik,” tegasnya.
Pernyataan tersebut bukan hanya menjadi pengakuan terhadap capaian, tetapi juga dorongan moral bahwa perempuan memiliki kapabilitas luar biasa untuk memimpin, mengambil keputusan, dan membawa perubahan positif.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh tokoh-tokoh perempuan seperti Kepala BPH Midas Agi Sina, Presidium PIMTi 2025–2028 Erika, serta Dewan Pengarah PIMTi lainnya, Arifah menyampaikan rasa bahagia atas hadirnya PIMTi Perempuan Indonesia sebagai ruang sinergi baru antarperempuan ASN. Ia mengajak seluruh anggota untuk terus membangun kolaborasi lintas sektor.
“Presiden mengingatkan bahwa tidak ada satu pun kementerian yang bisa sukses sendirian. Semua harus bersinergi dan bekerja sama,” ungkapnya.
Pesan ini merupakan refleksi dari retret kabinet yang diprakarsai Presiden Prabowo Subianto di Magelang. Retret tersebut menggarisbawahi pentingnya membangun solidaritas dan kesatuan visi antarmenteri dari berbagai latar belakang, baik politisi, pengusaha, akademisi, hingga aktivis.
Salah satu titik sorot dalam sambutan Menteri Arifah adalah program unggulan Ruang Bersama Indonesia, yang merupakan kelanjutan dari program "Desa/Kelurahan Ramah Anak dan Perempuan" gagasan Menteri sebelumnya, Ibu Bintang Puspayoga. Dalam implementasinya, program ini mengedepankan pendekatan kolaboratif antar kementerian/lembaga dan pelibatan aktif masyarakat.
“Ruang Bersama Indonesia akan menjadi wajah kolaborasi nasional yang mengutamakan kerja sama antar-K/L dan peran aktif masyarakat untuk melindungi dan memberdayakan perempuan serta anak,” jelas Arifah.
Dengan semangat gotong royong, program ini bertujuan menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif, di mana perempuan dan anak-anak dapat tumbuh, berkembang, dan berkontribusi secara optimal dalam kehidupan sosial.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.