Menu

Link Women: Kolaborasi UN Women dan LinkedIn untuk Bantu Perempuan Atasi Kesenjangan Gender di Dunia Kerja

24 April 2025 23:42 WIB
Link Women: Kolaborasi UN Women dan LinkedIn untuk Bantu Perempuan Atasi Kesenjangan Gender di Dunia Kerja

ilustrasi program Link Women dari UN Women dan LinkedIn (istimewa)

HerStory, Jakarta —

Beauty, tahu gak kamu kalau bertepatan dengan momen peringatan Hari Kartini tahun ini, UN Women dan LinkedIn menghadirkan kabar baik bagi perempuan Indonesia, apa itu

Melalui peluncuran program “Link Women”, kedua lembaga ini berkolaborasi untuk menjawab tantangan besar yang masih dihadapi perempuan dalam dunia kerja, apalagi kalau bukan kesenjangan gender.

Program ini merupakan bagian dari kemitraan regional yang sebelumnya telah berhasil dijalankan di India, dan kini menyasar Indonesia sebagai langkah berikutnya. Link Women hadir dengan tujuan utama, yaitu memberdayakan perempuan Indonesia agar lebih siap bersaing di dunia kerja, terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan era kecerdasan buatan (AI).

Tantangan Gender di Dunia Kerja

Kondisi ketimpangan gender di dunia kerja Indonesia masih memprihatinkan. Hingga tahun 2024, partisipasi perempuan dalam angkatan kerja hanya 56,4 persen, tertinggal jauh dibanding laki-laki yang mencapai 84,7 persen. Di balik angka tersebut, ada berbagai faktor yang mempersulit perempuan untuk bertahan dan berkembang di dunia kerja. Mulai dari keterbatasan akses pelatihan, minimnya jaringan profesional, hingga norma sosial seperti peran pengasuhan yang masih banyak dibebankan kepada perempuan.

Bahkan, data dari Australia-Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG) menyebutkan, sebanyak 1,7 juta perempuan berusia 20–24 tahun keluar dari dunia kerja karena transisi kehidupan seperti pernikahan dan melahirkan.

Link Women Bisa Jadi Solusi untuk Perempuan Indonesia

Link Women hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Di tahap awal peluncurannya di Indonesia, program ini akan menjangkau 2.000 perempuan, baik mereka yang baru masuk dunia kerja maupun yang sedang mencoba kembali setelah jeda karier.

Beberapa hal yang ditawarkan dalam program ini antara lain:

  • Peningkatan akses ke kesempatan kerja, lewat pelatihan dan penguatan jaringan profesional.
  • Peningkatan keterampilan digital, terutama literasi AI dan pemasaran digital, dua hal yang sangat dibutuhkan di dunia kerja masa kini dan masa depan.
  • Komunitas yang saling menguatkan, di mana peserta bisa berbagi pengalaman, saling belajar, mengikuti pelatihan kepemimpinan, hingga mendapatkan bimbingan karier.

Selain itu, akan diadakan roadshow kampus di beberapa wilayah seperti Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Platform pembelajaran daring dan pelatihan menggunakan fitur LinkedIn juga disediakan, sebagai upaya mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan secara berkelanjutan

“Seiring dengan pesatnya transformasi AI dalam dunia kerja dan relevansinya terhadap berbagai bidang pekerjaan di masa depan, LinkedIn memiliki peluang untuk membantu perempuan agar dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dan berwirausaha di era ekonomi digital. Kami senang dapat bermitra dengan UN Women untuk bersama-sama meningkatkan representasi perempuan dan keragaman profesional di sektor ketenagakerjaan Indonesia dengan berinvestasi pada peningkatan keterampilan dan menghubungkan lebih banyak perempuan dengan beragam peluang ekonomi. Melalui pemberdayaan perempuan dalam membangun keterampilan teknis dan humanis yang dibutuhkan, kami berharap inisiatif ini dapat menciptakan keberagaman talenta yang lebih merata dan inklusif,” kata Lanny Wijaya, Head of New Business LinkedIn Indonesia.

Dengan dukungan dari LinkedIn yang memiliki lebih dari 1,1 miliar pengguna profesional dan hampir 70 juta perusahaan, Link Women memanfaatkan teknologi dan jaringan global untuk memperkuat posisi perempuan Indonesia. Lewat platform ini, para perempuan bisa membangun personal branding, memperluas koneksi, hingga menunjukkan keterampilan yang mereka miliki kepada dunia kerja.

UN Women juga akan berperan penting dengan menghubungkan para pencari kerja perempuan kepada jaringan perusahaan dan asosiasi bisnis yang berkomitmen terhadap Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs). Hal ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang mendorong kesetaraan dalam kesempatan belajar dan bekerja.

Kolaborasi ini bukan sekadar pelatihan kerja biasa, tapi langkah nyata untuk menciptakan perubahan jangka panjang dalam struktur ketenagakerjaan yang lebih adil dan inklusif.

“Kami percaya, di tengah besarnya pengaruh teknologi digital terhadap dunia kerja saat ini dan di masa depan, meningkatkan partisipasi perempuan di sektor ketenagakerjaan berarti memastikan pemberdayaan perempuan dengan literasi teknologi dan soft skill, seperti kepemimpinan yang adaptif, sehingga mereka dapat bersaing di dunia kerja,” ujar Ulziisuren Jamsran, UN Women Indonesia Representative and Liaison to ASEAN.

“Kami sangat senang dapat bermitra dengan LinkedIn untuk memberdayakan lebih banyak mahasiswa dan pencari kerja perempuan dalam memperoleh kesempatan belajar yang setara dan pekerjaan yang layak," tambahnya lagi.

Dengan hadirnya Link Women, UN Women dan LinkedIn memberi harapan baru bagi perempuan Indonesia. Harapan bahwa dengan keterampilan, akses, dan jejaring yang tepat, perempuan bisa melangkah lebih jauh, setara, dan berdaya dalam dunia kerja yang terus berkembang.

Baca Juga: Upaya Percepatan Kesetaraan Gender di Indonesia Dapat Apresiasi dari UN Women

Baca Juga: Cara Strategis Grant Thornton Capai Kesetaraan Gender dan Buktikan Perubahan Nyata, Oh Ternyata Begini...

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah