Menu

Kesakitan yang Dirasakan Anak Broken Home, Orang Tua Harus Tahu!

24 Maret 2021 14:50 WIB
Kesakitan yang Dirasakan Anak Broken Home, Orang Tua Harus Tahu!

Anak melihat kedua orang tuanya bertengkar. (Pexels/cottonbro)

HerStory, Jakarta —

Ketika berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi masalah dalam pernikahan dan tak kunjung membuahkan hasil, tentu pilihan terbaik adalah perceraian. Tentu perceraian bukanlan keputusan yang mudah. Terlebih ketika sudah memiliki buah cinta dari pernikahan yang dijalin.

Saat orang tua memutuskan untuk bercerai, pasti memiliki banyak kekhawatiran tentang anaknya. Orang tua mungkin paling khawatir tentang bagaimana anak-anak akan menangani perceraian. Lantas apa saja efek psikologis dari perceraian terhadap anak? Berikut penjelasannya:

Tahun Pertama Menjadi Masa yang Terberat

Penelitian menemukan bahwa anak-anak paling merasa sakit selama satu atau dua tahun pertama setelah perceraian orang tuanya. Anak-anak cenderung mengalami kesusahan, kemarahan, kecemasan, dan ketidakpercayaan.

Anak-anak percaya bahwa kehidupannya tak akan pernah benar-benar kembali normal. Anak-anak mungkin mengalami masalah yang berkelanjutan bahkan mungkin seumur hidup setelah orang tua mereka bercerai.

Dampak Emosional Perceraian

Perceraian menciptakan kekacauan emosional bagi seluruh keluarga, tetapi bagi anak-anak, situasinya bisa sangat menakutkan, membingungkan, dan membuat frustrasi.

Anak-anak kecil sering kali kesulitan memahami mengapa mereka harus pergi di antara dua rumah. Mereka mungkin khawatir jika orang tua mereka dapat berhenti mencintai satu sama lain suatu hari nanti, orang tua mereka akan berhenti mencintai mereka.

Tak jarang juga anak merasa khawatir bahwa mereka adalah penyebab perceraian kedua orang tuanya. Mereka mungkin takut melakukan kesalahan atau melakukan sesuatu yang salah hingga orang tuanya berpisah.

Selain itu, anak-anak mungkin menyalahkan salah satu orang tua atas perceraian yang terjadi. Tak jarang juga anak yang membenci salah satu atau kedua orang tua atas pergolakan dalam keluarga.

Masalah Kesehatan Mental

Perceraian dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada anak-anak dan remaja. Terlepas dari usia, jenis kelamin, dan budaya, anak-anak korban perceraian orang tua mengalami lebih berisiko alami masalah psikologis

Perceraian dapat memicu gangguan penyesuaian pada anak-anak. Penelitian juga menemukan tingkat depresi dan kecemasan sering dialami oleh anak broken home.

Masalah Perilaku

Anak-anak dari keluarga yang bercerai mungkin mengalami lebih banyak masalah eksternal, seperti gangguan perilaku, kenakalan, dan perilaku impulsif daripada anak-anak yang berasal dari keluarga 'harmonis'. Selain masalah perilaku yang meningkat, anak-anak broken home juga dapat mengalami lebih banyak konflik dengan teman sebaya setelah perceraian.

Masalah Akademik

Perceraian juga mempengaruhi kehidupan belajar anak. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga yang bercerai cenderung bermasalah dengan nilai di sekolah.

Baca Juga: Bisa Hambat Perkembangan Anak, Ini Gaya Parenting yang Sebaiknya Tak Dilakukan Moms dan Dads, Apa Ya?

Baca Juga: MY BABY Momversity ke-5 Beri Edukasi Tentang Parenting untuk Para Moms: Ciptakan Generasi Alfa yang Tangguh di Masa Depan!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.