Ilustrasi anak pemalu (ADDitude/Edited by HerStory)
Jika anak sering mengalami perut kembung, kram, buang-buang gas, atau diare dalam waktu dua jam setelah makan jenis makanan tertentu, dirinya mungkin memiliki intoleransi makanan, yaitu ketidakmampuan untuk mencerna komponen makanan tertentu.
Beberapa bayi yang minum susu formula juga dapat mengembangkan sakit perut akibat intoleransi laktosa, yaitu kesulitan mencerna gula dalam susu. Alergi makanan juga dapat ditandai dengan gejala munculnya ruam, gatal-gatal atau sesak napas. Anak-anak dapat mengembangkan alergi terhadap kacang-kacangan, telur, ikan, produk kedelai, dan makanan lainnya.
Kondisi ini menyebabkan sebagian isi perut kembali naik ke kerongkongan dan mulut, biasanya disebabkan karena katup antara kerongkongan dan perut membuka dan menutup pada waktu yang salah. Gejalanya seperti muntah atau yang disebut gumoh pada bayi, yang istilah medisnya refluks asam.
Anak mungkin akan merasakan ketidaknyamanan di perut selama atau setelah makan dan akan menangis dan berpaling dari botol susu atau makanannya. Anak-anak usia prasekolah jauh lebih kecil kemungkinannya untuk gumoh, tetapi mungkin menyebabkan sakit perut, mulut terasa asam, kemudian sensasi ingin muntah tetapi tertelan lagi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.