Anak melihat kedua orang tuanya bertengkar. (Pexels/cottonbro)
Sering melihat orang tua bertengkar bisa meningkatkan keinginan anak-anak untuk memperlakukan orang lain dengan kasar. Saat terlibat masalah dengan lingkungannya, anak-anak akan cenderung menyelesaikan masalah itu dengan cara yang sama oleh orang tuanya, yakni pertengkaran atau perkelahian.
Konflik orang tua telah dikaitkan dengan peningkatan agresi, kenakalan, dan masalah perilaku pada anak. Selain itu, anak-anak lebih cenderung memiliki masalah sosial dan semakin sulit menyesuaikan diri dengan sekolah ketika sering melihat orang tuanya bertengkar.
Beberapa penelitian telah mengaitkan gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia, dengan konflik yang terjadi di rumah. Seorang anak mungkin juga mengalami efek fisik dari perkelahian, seperti masalah tidur, sakit perut, atau sakit kepala.
Melakukan Perilaku yang Menyimpang
Para peneliti telah menemukan bahwa anak-anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar akan lebih berisiko untuk melampiaskan diri kepada hal-hal buruk, seperti menjadi kecanduan obat-obatan terlarang hingga minum-minuman keras.
Anak-anak yang dibesarkan di rumah dengan konflik tinggi lebih cenderung memiliki pandangan negatif tentang hubungan keluarga. Anak-anak juga lebih cenderung memandang diri mereka sendiri secara negatif. Sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Youth and Adolescence menemukan bahwa anak-anak yang terpapar pertengkaran orang tua juga cenderung memiliki harga diri yang rendah
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.