Menu

Jika Tak Memiliki Gejala Corona, Haruskah Gunakan Masker? Ini Kata Ahli

06 April 2020 17:00 WIB
Jika Tak Memiliki Gejala Corona, Haruskah Gunakan Masker? Ini Kata Ahli

Seorang warga memakai masker sebagai alat pelindung diri dari wabah virus Corona (COVID-19) di Banda Aceh, Aceh, Jumat (27/3/2020). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/foc.)

HerStory, Jakarta —

Perilaku panic buying terjadi di tengah pandemi virus corona. Segala sesuatu dibeli habis sehingga barang menjadi langka dan harga pun ikut naik. Salah satu barang yang banya diburu oleh masyarakat adalah masker medis. Hal yang membuat miris ketika para tim medis akhirnya tak kebagian stok masker padahal mereka yang menangani pasien positif corona.

Jika enggak memiliki gejala virus corona, haruskah mengenakan masker? Itu adalah salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan selama pandemi ini. Hingga Jumat (3/4/2020) sesuai dengan panduan the U.S. Centers for Disease Control and Preventionn (CDC) jawaban dari pertanyaan itu adalah penggunaan masker enggak begitu diperlukan bagi orang yang sehat.

Baca Juga: Terpaksa Pakai Masker Kain? Ikuti 3 Instruksi Ini untuk Cegah Menempelnya Kuman dan Bakteri

Menurut pedoman awal, masker medis hanya boleh dipakai oleh orang yang sakit atau yang merawat seseorang yang sakit. Masker dapat menangkap partikel batuk (droplets) orang sakit yang mungkin menyebar ke orang lain yang sehat.

Namun ada kebijakan baru. Panduan federal tentang masker telah berubah. Pada Jumat (3/4/2020) Presiden Trump mengumumkan bahwa CDC sekarang merekomendasikan masyarakat umum mengenakan masker non-medis. Artinya masyarakat diimbau untuk menggunakan masker kain yang menutupi bagian wajah dan hidung ketika mereka harus ke luar rumah.

Para ilmuwan sekarang menyadari bahwa orang yang terinfeksi virus corona bisa menyebarknya bahkan saat mereka enggak memiliki gejala. Direktur CDC, Dr. Robert Redfield dalam wawancara NPR baru-baru ini mengatakan bahwa hingga 25% orang yang terinfeksi mungkin tak menunjukkan gejala.

"Orang yang simptomatik bisa melepaskan virus hingga dua hari sebelum menunjukkan gejala. Ini membantu menjelaskan seberapa cepat virus ini terus menyebar di seluruh negeri," kata Redfield.

Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona dengan Masker Kain, Efektif Enggak Sih?

Dengan fakta bahwa orang yang sakit tanpa gejala bisa saja menyebarkan virus, dengan segala pertimbangan pihak CDC mengubah pedoman penggunaan masker. Sulitnya pendeteksian membuat virus ini sangat cepat menyebar. Akhirnya, CDC merekomendasikan orang-orang yang sehat juga menggunakan masker non medis atau masker kain.

“Sekarang sangat sulit untuk menetapkan bahwa masker digunakan hanya untuk orang sakit. Hal tersebut dikarenakan banyaknya orang0orang yang tidak menunjukkan gejala di luar sana, namun dapat menyebarkan infeksi. Karena tidak jelas siapa yang sakit dan siapa yang sakit, akhirnya kini orang sehat direkomendasikan untuk menggunakan masker demi perlindungan diri ” kata Allison Aiello, seorang profesor epidemiologi di University of North Carolina di Sekolah Kesehatan Global Global Chapel Hill, yang telah meneliti keampuhan masker.

Lantas, haruskah semua orang memakai masker? berdasarkan studi ilmiah yang mengungkapkan bahwa masker dapat membantu melindungi orang sehat dari gejala penyakit seperti influenza, meskipun sedikit, masker dapat membantu tubuh untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona tanpa gejala.

Jika setiap orang memakai masker saat ingin pergi ke luar rumah, maka orang yang memiliki virus tetapi enggak bergejala akan mengenakan penghalang fisik yang dapat menangkap droplets agar tak tersebar ke luar mulut atau hidung mereka. Ketika itu terjadi, tentunya akan bisa melindungi semua orang dari penyebaran virus corona.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan