Pasangan yang sedang berdebat. (Pinterest/freepik)
Sekali lagi, suamimu hanyalah manusia biasa yang mencoba menavigasi kehidupan. Sebagai wanita, pasti sering lupa bahwa pria juga bisa mengalami emosi yang sama seperti kita.
Dengan begitu, para istri pun menyadari bahwa suami sedang berjuang dengan hal-hal seperti kepercayaan diri. Misalnya ketika ia tak lolos naik jabatan di tempat kerjanya. Itu bisa memicu amarahnya karena ia merasa bahwa harga dirinya sangatlah rendah.
Jika suamimu mudah tersinggung dan marah sepanjang waktu, bisa jadi karena harga diri yang rendah. Perasan itu tentu akan membuat siapa saja kesal dan marah.
Enggak cuma wanita yang bisa stres, pria juga bisa. Biasanya banyak suami yang merasa tertekan karena pekerjaan. Hal ini jadi pemicu amarahnya di rumah.
Mungkin kemarahan suamimu yang berlangsung secara terus-menerus berasal dari stres dan kecemasan. Kadang-kadang suamimu mungkin tampak sangat santai, tetapi bisa saja sebenarnya dia sedang berjuang dalam mengatasi kusutnya pikiran.
Sekali lagi, penting untuk dicatat bahwa memiliki suami yang pemarah bukan salahmu. Bisa saja amarah yang meledak itu sebagai petunjuk bahwa suamimu tak bisa mengontrol diri. Banyak orang berjuang dengan masalah kontrol, dan biasanya itu dapat menyebabkan kemarahan.
Ini mungkin membuat para istri merasa sampah, tetapi cobalah untuk mengingat bahwa suamimu yang memiliki masalah sehingga perlu ditangani dengan serus. Kemarahan sering bermanifestasi ketika merasa kesal dan jengkel, namun berbeda ketika tak bisa mengendalikan banyak hal itu menjadi pertanda bahwa ada yang enggak beres dengan pengendalian dirimu.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: