Ilustrasi anak sedang sakit perut. (Freepik/Edited by HerStory)
Moms, ternyata anak-anak rentan mengalami sulit buangan air besar (BAB) atau konstipasi. Ini juga biasa disebut sebagai gangguan sembelit. Biasanya anak-anak yang mengalami konstipasi berawal sejak usia satu sampai empat tahun.
Melansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI (18/6/2021) sebagian besar anak mengalami konstipasi fungsional. Konstipasi fungsional. Biasanya konstipasi fungsional atau sembelit ditandai dengan feses yang keras dan kering. Pada anak, sembelit juga bisa disebabkan karena menahan BAB sehingga feses akan semakin keras karena air diserap oleh dinding usus. Ketika anak berusaha berhajat maka akan semakin terasa sakit.
Tanda-tanda sembelit pada si kecil bervariasi tergantung pada usia dan pola makannya. Sembelit pada anak memiliki banyak penyebab dan terkadang enggak ada alasan yang jelas. Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain:
Jika anak sembelit, mereka mungkin merasa sakit saat buang air besar, yang mungkin berarti mereka tidak mau mencoba buang air besar. Ini bisa menciptakan lingkaran setan karena semakin mereka menahan maka akan semakin sembelit.
Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika si enggak buang air besar setelah satu atau dua hari dan ada tanda-tanda lain, seperti ada darah dalam tinja atau anak tampak sakit perut abdominal.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.