Ilustrasi Anak Berteriak. (Pixabay/Edited by HerStory)
Moms, enggak hanya orang dewasa saja yang punya masalah dan stres, tapi anak-anak juga bisa merasakan hal yang sama. Namun, kasus stres atau depresi anak berbeda.
Dr Perri Klass menunjukkan fakta penting soal kesehatan mental anak. Anak usia 6-12 tahun bisa mengalami depresi sebanyak 2-3 persen. Sementara itu, anak usia tiga tahun bisa mengalami depresi sebanyak 1-2 persen. Untuk anak usia 3-7 tahun mengalami gangguan kecemasan lebih dari 7 persen.
Melansir dari berbagai sumber (28/6/2021), berikut ini beberapa tips yang bisa Moms lakukan untuk menjaga kesehatan mental anak. Apa saja? Yuk, simak baik-baik, ya!
Sebagai orangtua, penting untuk mengetahui dan memahami perilaku anak-anak. Namun, orangtua juga enggak boleh langsung menafsirkan ekspresi wajah anak.
"Jika kamu melihat seorang anak membuat wajah tertentu sebagai respons terhadap situasi yang membuat stres, daripada mengatakan, 'Oh, jangan frustrasi,' sebaiknya kamu mengatakan, 'Wajahmu terlihat kesal. Ada apa? Apa yang sedang terjadi,'" kata Rachel Busman, seorang psikolog klinis.
Menurut University of Rochester Medical Center, membuat jurnal dapat mengurangi stres dan membantu orang mengelola kecemasan dan depresi.
Sebagai orangtua, kamu bisa mengajari anak untuk menulis jurnal. Dengan begitu, si kecil jadi punya kekuatan untuk menceritakan kisah mereka di dalam jurnal untuk menghilangkan stres.
Penting untuk orangtua menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya. Jangan sampai waktu bermain anak terlalu banyak dipakai untuk bermain game dan media sosial.
Kalau anak terlalu banyak bermain dnegan ponselnya, maka akan berdampak buruk pada perilaku, suasana hati, jadwal tidur, dan kesehatan secara keseluruhan. Makanya, kamu harus jadi contoh yang baik untuk anak.
Moms, itulah beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental anak. Yuk, dicoba, ya!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.