Potret bayi yang sedang tertidur. (Unsplash/Dakota Corbin)
Pilek dapat menyebabkan akumulasi lendir di lubang hidung dan menyebabkan bayi mendengkur. Pilek dapat menyebabkan hidung tersumbat, yang dapat menyebabkan penyempitan saluran napas, sehingga membuat bayi mendengkur saat tidur.
Selain itu, bayi yang sedang tumbuh gigi dapat mengeluarkan banyak air liur, dan air liur ini dapat menetes ke rongga hidung bayi ketika mereka berbaring telentang dan bisa picu mendengkur.
Asma dan alergi juga dapat memicu mendengkur dan mendengus pada bayi. Asma sering memiliki kaitan dengan alergi pernapasan, dan dengan demikian asma yang diinduksi alergi dapat menyebabkan mendengkur.
Infeksi kelenjar gondok dan amandel dapat menyebabkan tekanan yang menyempit pada saluran udara. Seperti disebutkan sebelumnya, ini dapat menyebabkan sleep apnea. Baik kelenjar gondok dan amandel adalah bagian dari sistem limfatik, yang memainkan peran utama dalam melindungi sistem pernapasan dari infeksi, tetapi kelenjar itu rentan terhadap infeksi.
Adenoid atau amandel yang terinfeksi akan membesar dan menghalangi saluran udara kecil bayi, menyebabkan bayi tidur mendengkur dan mendengus.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: