Sex Toys. (Unsplash/Dainis Graveris)
“Perselingkuhan itu kan melakukan sesuatu di belakang ya, jadi tanpa izin. Terus perselingkuhan juga berarti nggak ngomong dulu gitu kan sama pasangannya. Dan Perselingkuhan itu emang bisa banyak macam-macam cuma apakah bermain dengan sex toys itu berarti selingkuh, aku rasa sih enggak ya,”
Selain itu, Sisil juga menyarankan bahwa sebelum memutuskan untuk beli sex toys, terlebih jika baru mengetahui soal sex toys sebaiknya dibicarakan dulu bersama pasangan.
“Setiap pembicaraan awal-awal apalagi kalau misalnya soal sex toys itu masih tabu, pertama tanyain aja dulu atau kayak sharing dulu sama pasangan, ‘eh aku ngeliat sex toys di Instagram kayaknya seru yah, menurut kamu gimana?’ Jadi dibicarakan sesantai mungkin ketika dua-duanya sama-sama santai dan dalam keadaan yang enggak emosional banget,” beber Sisil.
“Nanti pelan-pelan udah dikomunikasiin baru deh bisa eksplor ke sana. Aku rasa kalau udah dibicarakan dengan santai pasangan enggak akan baperan apalagi kalau misalnya kita juga mengedukasi pasangan kita terlebih dahulu,” lanjutnya.
“Selama digunakan dalam moderate Itu yang nggak sampai mengganggu kita itu enggak masalah. Apalagi kalau misalnya sex toys dipasangnya sebagai adventure ya kayak untuk berpetualang untuk bereksplorasi gitu nah itu gapapa balik balik lagi ke intention awalnya sih niat awalnya pakai ini buat apa gitu,” ujar Sisil.
Sisil pun mengingatkan bahwa jika sex toys digunakan terlalu sering dan terasa sudah mulai ketergantungan, tentunya kondisi ini membuat individu tak lagi menginginkan koneksi dengan pasangannya maka hal ini harus mulai diperhatikan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.