Menu

Ini 4 Jenis Kontraksi yang Sering Dialami Ibu Hamil, Kenali dan Pahami Ya!

08 Juli 2021 17:00 WIB
Ini 4 Jenis Kontraksi yang Sering Dialami Ibu Hamil, Kenali dan Pahami Ya!

Ibu Hamil. (Unsplash/freestocks.org)

HerStory, Jakarta —

Ketika sudah mendekati waktu persalinan, tentu menjadi masa-masa yang paling mendebarkan. Sering kali para ibu hamil merasakan cemas yang berlebihan ketika sudah hamil besar.

Salah satu hal yang dikhawatirkan adalah terkait dengan kontraksi yang dirasakan saat hamil tua. Apalagi jika sedang hamil anak pertama, itu tentu akan menambah kekhawatiran para calon ibu.

Kontraksi merupakan pengetatan dan pengerasan pada otot-otot rahim yang bisa membuka jalur lahir bayi. Rasa sakit atau kram sering dimulai di punggung bawah dan berlanjut ke perut bagian depan. Tapi tahukah kamu ternyata ada kontraksi memiliki berbagai jenis yang berbeda lho. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa jenis kontraksi yang kerap kali dirasakan oleh ibu hamil:

1. Kontraksi Dini

Kontraksi dini adalah kontraksi yang memberikan rasa sedikit kurang nyaman pada kehamilan. Kontraksi ini baisanya terasa seperti kram menstruasi ringan hingga sedang. Ketika kontraksi dini, kondisi serviks melebar menjadi sekitar empat sentimeter.

Beberapa gejala umum yang mungkin dialami saat kontraksi dini, seperti kontraksi yang tak teratur berlangsung sekitar 30 hingga 45 detik dengan interval 5 hingga 20 menit, sakit tumpul di bagian punggung, kram perut disertai rasa sesak, merasa penuh karena adanya tekanan di daerah panggul dan biasanya nyeri menjalar dari belakang ke bagian depan.

2. Kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi Braxton Hicks sering juga dianggap sebagai kontraksi palsu. Biasanya kontraksi ini dimulai sekitar minggu keenam dan akan lebih sering terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.

Tapi, kontraksi Braxton Hicks merupakan hal yang normal dari kehamilan. Kontraksi ini rupanya dapat mempersiapkan tubuh untuk persalinan. Biasanya kontraksi ini sering di alami sekitar perut, ini juga seharusnya jarang dan tak akan meningkat intensitasnya. Kontraksi ini juga diketahui bisa mereda ketika moms berbaring, berjalan atau setelah buang air kecil.

Penyebab kontraksi Braxton Hickscks, meliputi aktivitas fisik yang intens, dehidrasi, penuhnya kandung kemih dan bisa juga disebabkan oleh aktivitas seksual lho.

3.Kontraksi Persalinan Aktif

Kontraksi persalinan aktif adalah kontraksi yang terasa menyakitkan. Ini merupakan salah satu petunjuk jelas bahwa waktu persalinan sudah dekat.

Ketika mengalami kontraksi persalinan aktif, serviks akan melebar menjadi sekitar empat sampai sepuluh sentimeter. Kontraksi persalinan biasanya berlangsung antara 50 dan 75 detik dengan interval selama dua hingga tiga menit.

Kontraksi ini biasanya memberikan tekanan dan rasa sakit di bagian punggung karena bayi mulai memasuki jalan lahir. Beberapa kasus juga menemukan bahwa kontraksi ini bisa menimbulkan rasa mual, pusing, kedinginan hinggan muntah.

Kontraksi persalinan disebabkan ketika kelenjar pituitari melepaskan hormon oksitosin, yang merangsang otot-otot rahim untuk mengencang dan rileks. Tindakan ini terus membantu melebarkan leher rahim dan mendorong kepala bayi agar menuju leher rahim.

4. Kontraksi Persalinan Prematur

Jenis kontraksi yang kedua adalah persalinan prematur atau early labor. Kontraksi ini biasanya terjadi ketika usia kehamil belum mencapai 37 minggu.

Ketika sering mengalami kontraksi di bawah usia kehamilan 37 minggu, itu bisa menandakan risiko persalinan prematur. Kontraksi ini umumnya terjadi setiap 10 menit sekali. Konsultasikan dengan dokter jika moms mengalami hal tersebut

Seperti apa rasanya kontraksi persalinan prematur? Kamu mungkin mengalami kontraksi persalinan prematur jika terjadi lebih dari lima kontraksi menyakitkan per jam, perut terasa kencang dan keras, mengalami keputihan dan pendarahan serta merasa ada tekanan di daerah panggul.

Jika kamu mengalami salah satu dari tanda-tanda di atas, sebaiknya harus langsung berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kontraksi persalinan prematur meliputi, riwayat persalinan prematur sebelumnya, hamil anak kembar, jarak antar kehamilan yang pendek, kondisi serviks yang pendek, tingkat stres tinggi, mengalami infeksi tertentu, pemicu gaya hidup, termasuk merokok, narkoba, penyalahgunaan zat, atau obesitas.

Baca Juga: Program Hamil Anak Kedua Rentan Memicu Infertilitas Sekunder, Moms Simak Yuk Cara untuk Mencegahnya!

Baca Juga: Penyakit Preeklamsia pada Ibu Hamil Mengancam Kesehatan Bayi dalam Kandungan, Ini 5 Tips Makan Sehat yang Wajib Dipatuhi Bumil, Catat Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan