Ilustrasi anak sedang diangkat yang bisa menjadi pemicu baby shaken syndrome. (Google/Mother and Baby Indonesia)
Si kecil yang usianya masih dibawah 2 tahun kondisi tulangnya belum kuat maksimal. Akibatnya, baby shaken syndrome ini bisa membuat cedera pada leher dan tulang belakang.
Tanpa disadari, gelak tawanya bisa menurunkan kecerdasan yang ia miliki, Moms. Baby shaken syndrome dapat disembuhkan, tapi setelahnya anak bisa mengalami kecerdasan yang menurun karena mengalami gangguan saraf setelah usianya menginjak lebih dari 6 tahun.
Kondisi ini kerap sulit dideteksi mengingat si kecil yang usianya belum menginjak 2 tahun belum cukup pandai mengekspresikan diri melalui kata-kata. Baby shaken syndrome juga bisa mengakibatkan cedera mata entah itu salah satu atau kedua retina matanya.
Meskipun dampak dari baby shaken syndrome ini cukup menakutkan, sejatinya sindrom ini tetap bisa untuk dicegah kok, Moms. dr. Natharina Yolanda dan dr. Amanda Soebandi, SpA mengatakan, pencegahan baby shaken syndrome ini dapat dilakukan dengan menghindari bermain dengan cara mengguncangkan, mengayunkan, atau melemparkan tubuh bayi.
Nah itu dia Moms, hal kecil yang berawal dari kesenangan ternyata memiliki dampak buruk yang begitu mengerikan. Jadi, lebih hati-hati ya, Moms! Semoga bermanfaat, ya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.