Ilustrasi orang tua sedang memarahi anaknya. (freepik/edited by HerStory)
Memukul dapat membuat anak-anak merasa bahwa orang tua memiliki kekuasaan. Mereka mungkin juga mengandalkan perilaku tersebut untuk menunjukkan kontrol dan kekuasaan mereka atas orang lain, yang mengarah ke intimidasi, kekerasan, atau masalah perilaku lainnya.
Para ahli percaya bahwa seperti time-out, memukul juga kehilangan efektivitasnya pada akhirnya. Ketika dipukul, anak-anak tak belajar tentang membuat pilihan yang tepat dan, oleh karena itu, pada akhirnya, praktik ini berhenti menjadi penghalang bagi perilaku mereka.
Hubungan orangtua-anak yang sehat didasarkan pada kepercayaan, keamanan, keselamatan, dan stabilitas. Hubungan yang sehat membantu anak mengembangkan keterampilan yang memungkinkan mereka untuk mengelola perilaku mereka sendiri. Segala jenis kekerasan fisik, termasuk memukul, merusak hubungan itu dan membuatnya lebih sulit untuk mengendalikan perilaku anak.
Para ahli percaya bahwa anak-anak yang menjadi sasaran hukuman fisik, seperti memukul, dan mendorong, lebih mungkin untuk mengembangkan gangguan kesehatan mental. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hukuman atau penyalahgunaan fisik meningkatkan kemungkinan gangguan kecemasan, penyalahgunaan zat, gangguan mood, dan gangguan kepribadian.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.