Menu

6 Gejala TBC pada Anak yang Harus Diwaspadai

18 Agustus 2021 16:45 WIB
6 Gejala TBC pada Anak yang Harus Diwaspadai

Ilustrasi seorang anak terinfeksi tuberkulosis/TBC. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Sukabumi —

Tuberkulosis atau akrab disapa TBC merupakan penyakit menular dan menjadi penyakit endemis di Indonesia. Indonesia turut menduduki peringkat kelima di dunia sebagai negara dengan penyintas TBC terbanyak. 

Mungkin sebagian orang masih menganggap TBC hanya menyasar golongan lansia. Padahal, anak pun memiliki risiko terpapar infeksi yang satu ini. 

Mengingat Indonesia yang menduduki peringkat kelima dan TBC menjadi penyakit endemi, oleh karena itu saat masih bayi penting untuk melakukan imunisasi BCG sebagai upaya agar kuman mycobacterium tuberculosis melemah. Sehingga dapat menurunkan risiko terkena infeksi TBC. 

TBC ternyata tak menyerang paru saja, melainkan juga dapat menyerang hampir seluruh organ tubuh. 

Penularan yang sering terjadi disebabkan oleh orang dewasa yang mengidap TBC aktif melalui percikan dahak yang entah melalui batuk, bersin, saat berbicara, atau bernyanyi. Jika terhirup sampai ke paru memungkinkan adanya risiko infeksi TB.

Gejala TBC yang diderita oleh anak berbeda dengan orang dewasa. Orang dewasa mungkin akan merasakan gejala batuk lama sampai lebih dari tiga minggu. Sedangkan untuk anak-anak sendiri sangat tak spesifik. 

Kendati begitu, anak yang ternyata terinfeksi TB namun tanpa gejala tetap memerlukan perawatan intensif untuk mencegah risiko penyakit aktif. 

Walaupun tak memiliki spesifik secara pasti, sejatinya jika Moms melihat 6 gejala dibawah ini, nampaknya Moms perlu mewaspadai dan segera memeriksakan anak ke dokter. Berikut diantaranya seperti dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia

  1. Demam yang berlangsung lebih dari dua minggu atau berulang meski demamnya tak terlalu tinggi.
  2. Dalam kurun waktu 2 bulan berat badan anak tak naik atau menurun dan kehilangan nafsu makannya.
  3. Selama tiga minggu merasakan batuk. 
  4. Adanya benjolan dileher dan lebih dari satu.
  5. Anak nampak lesu dan kehilangan semangat seperti biasanya.
  6. Adanya kontak erat dengan penderita TB aktif. 

Kini layanan untuk pemeriksaan TBC pada anak pun sudah dapat dilakukan di puskesmas, sehingga Moms tak perlu menempuh jarak yang terlalu jauh untuk menjangkau rumah sakit. Atau Moms juga bisa sesegera mungkin melakukan konsultasi bersama dokter spesialis. 

Semoga membantu ya, Moms!

Baca Juga: STOP TB Partnership Indonesia Terus Dukung Upaya Penanggulan Tuberkolosis

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan