Seorang wanita yang terlihat murung (Unsplash/Annie Spratt)
Seperti yang diketahui, pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Setiap harinya masih banyak orang yang positif terpapar virus corona.
Pandemi Covid-19 ini tentu sulit dihadapi oleh semua orang, salah satunya para orangtua. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental anak selama pandemi jumlahnya semakin signifikan.
Dilansir dari huffpost.com (20/8/2021), ada 1 dari 4 anak remaja di seluruh dunia yang bergulat dengan gejala depresi yang meningkat secara klinis dan ada 1 dari 5 anak yang telah menunjukkan peningkatan kecemasan.
Angka tersebut menunjukkan bahwa depresi dan kecemasan pada dasarnya berlipat ganda di antara anak di seluruh dunia selama Covid-19.
Ada alasan mengapa anak remaja sangat rentan terhadap depresi dan kecemasan saat ini. Anak remaja seharusnya bisa menjadi pribadi yang lebih mandiri dengan menikmati dunia luar saat ini, tapi mereka enggak bisa melakukannya.
Saat memasuki usia remaja, tentu anak mulai membedakan anggota keluarga dan teman sebaya mereka yang bisa memberikan dukungan sosial paling penting.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.