Ilustrasi melupakan sesuatu hal. (Pinterest/Freepik)
Tau enggak Moms, ternyata orang yang menderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi kesehatan, salah satunya adalah cepat pikun lho.
Komplikasi penyakit yang terjadi bisa berdampak pada berbagai organ tubuh temasuk otak. Ini yang menyebabkan seseorang bisa menderita demensia atau pikun.
Orang yang pikun atau menunjukkan gejala demensia akan mengalami gangguan pada bagian otak yang menyebabkan proses belajar, mengingat, berpikir, dan berbahasa jadi terganggu.
Salah satu penyaki demensia yang serig terjadi adalah penyakit alzheimer.
Kira-kira kenapa ya penderita diabetes berisiko mengalami demensia atau cepat pikun? Berikut penjelasannya, dikutip dari Alodokter.com, Selasa (24/8).
Penderita diabetes rentan mengalami peningkatan atau penurunan kadar gula darah yang ekstrim karena adanya gangguan pada efek kerja hormon insulin. Akibatnya, sel saraf otak engga bisa menggunakan gula darah sebagai sumber energi.
Inilah yang menyebabkan kemampuan berpikir jadi terganggu jika kadar glukosa terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika dalam keadaan yang parah, kondisi ini bahkan bisa menyebabkan kerusakan saraf karena otak kekurangan energi lho.
Diabetes yang enggak terkontrol dalam jangka panjang bisa meningkatkan peradangan di dalam tubuh, sehingga berisiko merusak pembuluh darah. Jika kerusakan pembuluh darah terjadi pada otak, aliran darah ke otak bisa terganggu sehingga muncul penyakit Alzheimer.
Tingginya kadar gula darah ternyata juga berhubungan dengan tingginya kadar protein yang disebut beta amyloid lho Moms.
Penumpukan protein ini dapat mengganggu kerja otak dan memutus sinyal antara sel-sel saraf otak, sehingga muncul gejala demensia.
Orang yang menderita diabetes memang cenderung mengalami peningkatan kadar gula darah. Namun setelah mendapatkan pengobatan, kadar gula darah ini dapat tiba-tiba menurun.
Jika kadar gula darah menurun drastis hingga terjadi hipoglikemia, maka sel saraf otak akan kekurangan energi, sehingga mengalami kerusakan.
Memantau kesehatan secara rutin perlu dilakukan untuk menjaga kadar gula darah, kadar kolesterol, dan tekanan darah tetap stabil.
Moms perlu mengonsumsi obat-obatan sesuai saran dokter dan jalani pengaturan pola makan yang diberikan oleh dokter.
Nah, dari sekarang Moms perlu mulai membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti buah, sayur, daging tanpa lemak, keju, susu rendah lemak, dan gandum utuh.
Rutin berolahraga setidaknya 30 menit sehari juga akan sangat membantu, terutama jika kamu memiliki kelebihan berat badan.
Olahraga bisa membantu sel-sel tubuh dalam menggunakan insulin, serta menjaga kadar gula darah dengan mengalirkan darah yang kaya akan oksigen ke otak.
Selain itu, hindari berbagai kebiasaan buruk yang dapat membahayakan kesehatan, seperti merokok dan mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol, ya Moms!
Penderita diabetes yang sering mengalami stres akan rentan mengalami gangguan tidur dan kerusakan sel saraf otak. Oleh karena itu, cukup tidur dan mengurangi stres adalah langkah yang penting untuk mencegah diabetes dan menurunkan risiko terjadinya demensia.
Meski terlihat sederhana, langkah-langkah di atas dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 hingga lebih dari 50%, lho. Tapi harus dilakukan secara konsisten ya Moms.
Itulah penjelasan terkait diabetes yang bisa menyebabkan gangguan fungsi otak seperti cepat pikn.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.