Ilustrasi pasangan sedang melakukan babymoon (Freepik/Edited By HerStory)
Dewasa ini, babymoon menjadi tren di berbagai kalangan ibu hamil, terutama pada pasangan yang menantikan anak pertama.
Babymoon sendiri bisa diartikan sebagai honeymoon kedua yang dilakukan ketika Moms sedang mengandung.
Kepopuleran istilah ini makin meningkat tatkala banyak selebgram ataupun artis-artis yang mengabadikan momen tersebut di berbagai akun sosmed-nya.
Tapi Moms, merencanakan babymoon jelas berbeda dengan merencanakan liburan biasa. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Soal kapan waktu yang pas untuk dilakukan, idealnya sih kegiatan jalan-jalan tersebut dilakukan pada trimester kedua atau awal trimester ketiga kehamilan, yaitu tepatnya minggu ke-14 sampai 27 kehamilan.
Pasalnya menurut para dokter, bumil yang sehat paling aman berpergian pada pertengahan masa kehamilan. Pada trimester pertama kehamilan rawan keguguran, sementara pada trimester ketiga, rawan persalinan prematur.
Nah, untuk lebih detailnya, jika Moms mau menentukan waktu yang tepat untuk babymoon, simak dulu berbagai pertimbangan berikut ini, sebagaimana dikutip HerStory dari laman parentalk.id, Rabu (1/9/2021).
Maskapai penerbangan memperbolehkan ibu hamil dengan usia kandungan hingga 27 minggu untuk terbang tanpa surat keterangan dokter. Walau begitu, bumil harus menandatangani surat pernyataan yang membebaskan perusahaan penerbangan dari segala risiko pada Ibu akibat menempuh perjalanan udara.
Jangan lupa juga, sejumlah hal harus Moms dan pasangan perhatikan agar perjalanan berjalan aman juga nyaman.
Yang penting Moms, jelaskan lebih jauh mengenai lokasi tujuan berikut durasi perjalanan maupun saat babymoon. Nantinya, dokter akan memutuskan babymoon ke tempat tujuan diperbolehkan atau enggak. Dokter akan mengacu pada kesehatan kandungan ibu juga ada enggaknya penyakit endemis di lokasi tujuan yang membahayakan Moms dan janin/
Terlebih, dalam kondisi hamil, Moms tidak boleh mendapatkan vaksin hidup sebagai pencegahannya. Misal, vaksin penyakit campak, rubella, gondongan, dan cacar air.
Selain itu, ada kondisi di mana bumil tak diperbolehkan naik pesawat terbang, yaitu bila mengidap anemia berat, kelainan sel darah merah, plasenta lemah, dan memiliki riwayat penggumpalan darah. Ikuti anjuran dokter terkait rencana perjalanan kamu dan pasangan, ya.
Sejumlah tes biasanya harus dilakukan tepat pada minggu kehamilan tertentu. Misal, pemeriksaan down syndrome pada minggu ke-9 sampai ke-13, chorionic villus sampling (untuk mendeteksi kelainan kromosom) pada minggu ke-10 sampai ke-12, pemeriksaan cairan ketuban (guna mengecek kesehatan janin) pada minggu ke-16 sampai ke-20, dan sebagainya.
Jadi, pastikan Moms sudah melengkapi atau tak akan melewatkan tes-tes penting selama kehamilan sebelum babymoon dengan pasangan.
Selain hal di atas, yang harus diperhatikan Moms dan pasangan ketika babymoon, antara lain:
Nah, saat babymoon, hubungi dokter bila Moms mengalami pendarahan, kontraksi, pandangan kabur, kram atau nyeri perut, sakit kepala, bengkak berlebihan, atau janin tidak terasa gerakannya selama beberapa jam.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Moms! Happy babymoon!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.