Menu

Jangan Anggap Tabu Lagi! Ini Tips Anti-Canggung Bicara Seks dengan Anak Praremaja

08 September 2021 18:15 WIB
Jangan Anggap Tabu Lagi! Ini Tips Anti-Canggung Bicara Seks dengan Anak Praremaja

Ilustrasi orang tua menjelaskan pendidikan seks kepada anak (LiveAbout/Edited By HerStory)

Sementara itu, Psikolog Klinis dan Keluarga, Pritta Tyas, M.Psi, pun mengingatkan orang tua agar untuk memberikan sex education kepada anak sedini mungkin, dan sesuai dengan rentang usia si anak sendiri.

“Pertama, untuk anak yang masih balita, orang tua harus memulainya dengan menyebut nama kelamin anak sesuai aslinya, jangan diganti-ganti. Seperti saat menyebutkan penis atau vagina, ya sebutkan saja demikian. Jangan diganti bahasanya karena akan menurunkan tingkat keseriusan maknanya. Jadi jangan mengganti penis dengan burung atau sebagainya, seprti itu,” imbau Pritta.

Kemudian lanjut Pritta, yang tak kalah penting juga, orang tua pun harus mengajarkan anak bagaimana cara membersihkan organ vitalnya tersebut dan memberitahu siapa saja yang boleh menyentuh kelaminnya.

Sementara itu, untuk anak praremaja, orang tua pun harus bersikap terbuka jika anak sudah terlihat mulai ada ketertarikan dengan tubuhnya, mulai membandingkan tubuhnya dengan orang lain, mulai tumbuh ketertarikan dengan lawan jenis, dan lain sebagainya.

“Ini jelas perlu keterbukaan dari orang tua agar anak merasa nyaman. Dan di titik ini, orang tua memang harus jadi tempat teraman untuk anak dalam membahas masalah tersebut.

Terkait penyampaian pendidikan seks ke anak, Pritta pun tak segan berbagi tipsnya ke orang tua, diantaranya:

  1. Orang tua harus bekali knowledge tentang sex education ke anak
  2. Orang tua pun harus melatih skill menyampaikan sex education tersebut ke anak. Jika merasa canggung mulailah dari hal yang tak merasa tabu. Bisa dimulai dari relationship, memulai mengenal dirinya seperti bagian tubuh yang paling diperhatikan dan disukai anak.
  3. Bahas masalah seks tersebut sesantai mungkin. Orang tua pun harus terbuka di rumah. Anak bertanya tntang seks adalah karena rasa penasaran, bukan ingin berhubungan seks. Nah, mind set seperti itu membuat orang tua sebagai edukator, dan harus dilatih sejak dini.
  4. Posisikan anak-anak sebagai anak-anak, bukan seorang yang dewasa. Ingat ya Moms, anak itu polos, jadi jangan langsung dimarahi kalau ia ingin tahu tentang masalah seks.

Lebih lanjut, Pritta pun menegaskan, pembahasan pendidikan seks agar dapat tersampaikan dengan baik, maka diperlukam menjalin hubungan baik juga dengan anak.

Kata Pritta, tak ada strategi khusus untuk membangun hubungan yang baik dengan anak. Jika ada diskusi, ya bahas saat itu juga, dan ikuti proses perkembangan anak. Yang terpenting adalah keterbukaan dan kehangatan. Kehangatan itu lebih menerima anak atas prilakunya, kesalahannya, dsb.

“Ketegasan dalam keluarga memang diperlukan, maka semenjak dini ketika ingin melarang sesuatu, harus diberikan alasan yang rasional dan jelas. Apalagi soal seks, alasan yang diberikan harus secara ilmiah,” tuntasnya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: