Ilustrasi perempuan terkena osteoporosis (Freepik.com/tirachard)
Abai dengan siklus menstruasi
Menurut cleveland Clinic, siklus terpendek menstruasi bisa 21 hari dan yang terpanjang bisa sampai 35 hari. Sedangkan jika kamu memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, bisa menimbulkan risiko osteoporosis.
Saat tidak mengalami menstruasi, level estrogen dalam tubuh menurun dan tetap rendah. Hal ini terjadi juga pada progesterone. Rendahnya kedua hormon tersebut berpengaruh pada hilangnya massa tulang dan pembentukan kepadatan tulang pun terganggu.
Punya kebiasaan merokok dan minum alkohol
Sudah bukan rahasia lagi bahwa rokok dan alkohol berperan buruk untuk kesehatan. Dari deretan efek negatifnya, ada juga yang berpengaruh pada kesehatan tulang.
Menurut National Institute of Health Osteoporosis and Related Bone Diseases National Resource Center, perokok aktif punya tingkat kepadatan tulang yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak merokok. Hal ini disebabkan oleh serangan radikal bebas dari rokok yang membunuh komponen sel yang membangun tulang.
Sedangkan konsumsi alkohol bisa meningkatkan produksi hormon kortisol. Di mana hormon ini bisa melemahkan kerja tulang.
Jarang terkena paparan sinar matahari
Kamu yang tidak suka sinar matahari harus siap dengan konsekuensi yang akan didapat. Jarang terpapar sinar matahari bisa memicu kekurangan vitamin D.
Menurut Prof Zubairi, setiap manusia sudah dibekali dengan vitamin D dan paparan sinar matahari bisa mengaktifkan vitamin tersebut. Kemenkes menyarankan untuk berjemur dari pukul 09.00-11.00 dan sore hari hingga pukul 16.00. Hindari area kepala dan leher dengan menggunakan topi dan sunscreen.
Itu dia beberapa kebiasaan yang bisa kamu mulai ubah agar terhindar dari penyakit osteoporosis, demi hidup yang lebih sehat!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.