Menu

Si Kecil Rewel dan Suka Marah-marah? Jangan Stres Moms, Begini Cara Mengatasinya!

14 September 2021 19:45 WIB
Si Kecil Rewel dan Suka Marah-marah? Jangan Stres Moms, Begini Cara Mengatasinya!

Ilustrasi anak sedang mengalami tantrum. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Pandemi virus corona Covid-19 memberikan banyak dampak besar kepada semua orang, termasuk anak-anak. Di masa pandemi seperti saat ini, emosi anak jadi mudah berubah dan sulit untuk dikendalikan.

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan juga bersosialisasi dengan orang lain, apalagi anak-anak yang masih butuh bermain dengan teman sebayanya.

Namun, pandemi virus corona Covid-19 membuat anak-anak enggak bisa bersosialisasi dan bermain. Mereka juga belum memahami situasi dan juga kondisi saat ini. Makanya, banyak anak yang akhirnya rewel dan suka marah-marah.

Menurut Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Cecilia H.E. Sinaga, ada beberapa faktor yang membuat anak jadi rewel dan suka marah-marah, yaitu pertama karena fase perkembangannya, kedua karena pola interaksi dua arah, dan ketiga karena kemampuan bahasanya yang masih kurang.

Lantas, bagaimana cara mengatasi anak yang rewel dan suka marah-marah?

Kepada HerStory, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Cecilia H.E. Sinaga menjelaskan beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi anak yang rewel dan suka marah-marah. Apa saja? Yuk, simak baik-baik, ya, Moms!

Memahami anak

Kalau Moms memahami tahap perkembangan anak, pasti kamu enggak akan ikut stres. Jadi, cobalah untuk memahami anak terlebih dahulu untuk bisa mengatasi dan mengendalikan emosinya.

“Kalau kita paham tahapan perkembangan anak, pasti kita enggak akan ikut stres. Contohnya, anak usia 3 tahun lebih ekspresif, seperti mengatakan ‘Mama jahat’, ‘Mama pelit’, nah itulah fasenya. Kamu harus bisa memahami dan memaklumi, kalau sudah maklum berarti kita sudah bisa memvalidasi perasan anak,” ujar Cecilia.

Validasi perasaan anak

Untuk bisa mengatasi anak yang rewel dan suka marah-marah, Moms juga harus bisa memvalidasi perasaannya. Sebab, validasi itu penting dan orangtua enggak boleh menyepelekannya.

“Validasi itu penting. Jangan menyepelekan perasaan anak karena bagi mereka itu sesuatu yang menyedihkan,” kata Cecilia.

Orangtua jangan ikut tantrum

Saat anak marah-marah, Moms enggak boleh melakukan hal yang sama. Moms harus memiliki kondisi emosi yang stabil. Sebab, kalau orangtua ikut marah, anak akan mengikuti sikap buruk tersebut.

“Ketika anak rewel jangan ikut stres. Jadi, kalau anak tantrum, orangtuanya jangan ikut tantrum juga. Kebanyakan, orangtua malu sama orang-orang di sekitarnya, jadi ikut marah-marah. Jadi, orangtua harus punya kondisi emosi yang baik,” jelas Cecilia.

Namun, orangtua perlu bersikap tegas kalau anak sudah mulai menyakiti diri sendiri ataupun orang lain. 

Nah, itulah beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengendalikan emosi anak yang enggak stabil. Coba diterapkan ya, Moms!

Baca Juga: SoKlin Lantai Gandeng Psikolog Bahas Tips Kelola Emosi Anak dengan Cara Bermain, Moms Jangan Lewatkan Nih!

Baca Juga: Bingkai Perjuangan Ibu Tunggal, 3 Rekomendasi Film Korea tentang Ibu dan Anak, Siapin Tisu Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan