Buah pepaya. (Pexels/Any Lane)
Studi mengatakan bahwa pepaya membantu pemulihan dari efek racun pada hati yang disebabkan karena obat-obatan tertentu dan mengurangi kerusakan pada organ. Namun, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa daun pepaya dapat meningkatkan kadar enzim GGT, ALP dan bilirubin yang biasanya menandakan penyakit hati aktif akibat pendarahan dan peradangan.
Oleh karena itu, penderita gangguan hati sebaiknya menghindari atau mengurangi asupan pepaya atau berkonsultasi dengan ahli medis mengenai seberapa banyak konsumsi pepaya yang aman.
Orang dengan kondisi detak jantung tak teratur seperti takikardia kondisinya dapat memburuk karena konsumsi pepaya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pepaya mengandung glikosida sianogenik dalam jumlah rendah, asam amino yang dapat menghasilkan hidrogen sianida dalam sistem pencernaan manusia.
Pepaya memiliki banyak vitamin C. Menurut USDA, 100 g pepaya mengandung 60,9 mg vitamin C.
Meskipun vitamin C adalah antioksidan yang hebat dan memainkan peran penting dalam menjaga ketahanan sistem kekebalan tubuh, terlalu banyak vitamin C dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal kalsium oksalat atau memperburuk gejala pada orang yang sudah dengan kondisi tersebut.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.