Menu

Setelah Pulih Apakah Bisa Terinfeksi Virus Corona Lagi? Ini Jawaban WHO

08 Mei 2020 20:00 WIB
Setelah Pulih Apakah Bisa Terinfeksi Virus Corona Lagi? Ini Jawaban WHO

Ilustrasi virus Corona (Pixabay/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, kamu pasti sudah tahu bahwa beberapa pasien yang telah pulih dari virus corona bisa dinyatakan positif kembali. Hal tersebut membuat para ahli berdebat karena beberapa ahli dari Korea mengatakan bahwa hal itu enggak akan terjadi, namun para ahli dari Cina mengatakan pendapat yang berbeda.

Melansir The Sun (8/5/2020) pada bulan Maret, para ahli dari Wuhan, Cina melakukan tes kepada beberapa 10% pasien yang telah pulih, hasilnya menunjukkan bahwa tiga diantaranya terpapar virus corona ulang.

Baca Juga: Hati-hati! Pasien Sembuh Virus Corona Bisa Terinfeksi untuk Kedua Kalinya!

Untuk menjawab kesimpangsiuran ini, akhirnya pihak dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angkat bicara. Menurut WHO pasien yang telah pulih dari COVID-19 lalu hasil tesnya positif kembali, sebenarnya mereka enggak terinfeksi virus corona untuk yang kedua kalinya. Kemungkinan hasil tes yang dilakukan kembali menunjukkan false positive. Hal tersebut dikarenakan saat sudah pulih, tubuh akan membersihkan sel-sel di bagian paru-paru yang terpapar virus.

"Kami menyadari bahwa beberapa pasien dinyatakan positif setelah mereka pulih secara klinis. Dari apa yang kita ketahui saat ini dan ini didasarkan pada data yang sangat baru, tampaknya tubuh pasien-pasin ini sedang membersihkan paru-paru sebagai fase pemulihan," kata juru bicara WHO kepada AFP

Penelitian menunjukkan bahwa pasien terinfeksi dengan virus corona baru membangun antibodi mulai sekitar satu minggu setelah infeksi atau timbulnya gejala. Tetapi, para ahli mengatakan masih belum jelas apakah tubuh secara sistematis membangun kekebalan yang cukup untuk menangkal serangan baru.

Baca Juga: Mengapa Virus COVID-19 Bisa Menginfeksi Manusia dan Penyebarannya Sangat Cepat?

Adapun kasus pasien kembali positif corona setelah dinyatakan pulih menurut WHO itu masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

"Kami membutuhkan koleksi sampel yang sistematis dari pasien yang pulih untuk lebih memahami berapa lama mereka melepaskan virus hidup. Kita juga perlu memahami apakah ini berarti mereka dapat menularkan virus kepada orang lain, memiliki virus hidup tidak selalu berarti dapat menularkannya ke orang lain," tambahnya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana