Menu

Bukan Cuma Adopsi Kampung Mauk, Beberapa Daerah Ini Jadi Target Lokasi Pembangunan PT Lautan Luas dalam Rangka Peringati Ultah ke-70

23 September 2021 09:40 WIB
Bukan Cuma Adopsi Kampung Mauk, Beberapa Daerah Ini Jadi Target Lokasi Pembangunan PT Lautan Luas dalam Rangka Peringati Ultah ke-70

PT Lautan Luas Tbk menyelenggarakan konferensi pers terkait adopsi Kampung Lautan Luas secara virtual atau daring. (Press Release/PT Lautan Luas Tbk)

HerStory, Jakarta —

Dalam rangka perayaan ulang tahun yang ke-70, PT Lautan Luas Tbk menggandeng Yayasan Habitat for Humanity Indonesia dan Yayasan Happy Hearts Indonesia untuk bekerja sama dalam mensukseskan pembangunan 70 rumah, 7 pengelolaan air, dan 7 sekolah yang nantinya akan menjadi Kampung Lautan Luas.

"Usia 70 tahun merupakan permulaan baru dalam perjalanan Lautan Luas, berawal dari tanah air Indonesia, perusahaan turut mengambil peran #LautanLuasBuildIndonesia dengan mengadopsi sebuah desa di Mauk, Tangerang dengan membangun 70 rumah, 7 pengelolaan air dan 7 sekolah,” ujar Jimmy Masrin selaku Wakil Direktur Utama PT Lautan Luas Tbk saat konferensi pers virtual, Rabu (22/9/2021).

Sejak tahun 2010, PT Lautan Luas Tbk sudah berkomitmen untuk memperbaiki, membangun dan memberikan rumah layak huni kepada masyarakat yang dibangun di Sentul, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Gresik dan Karawang sebanyak 218 rumah. Di sektor pendidikan, PT Lautan Luas Tbk juga telah membangun kembali lebih dari 11 sekolah di penjuru Indonesia di wilayah Karawang, Jakarta, Tangerang, Cilegon, Gresik, Medan, Palembang, dan juga Indonesia Timur di Lombok, Sumba, dan Malaka.

Proyek ini akan dilakukan di Desa Margamulya, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Wilayah Mauk menjadi target lokasi pembangunan dalam program ini karena merupakan salah satu area yang letaknya tidak jauh dari Ibu Kota Jakarta, namun kebutuhan rumah layak huni dan akses terhadap sanitasi dan air bersih sangat tinggi.

Setidaknya masih ada kebutuhan 3.550 rumah layak huni serta 2.320 toilet individual di masing-masing rumah. Dua hal ini merupakan kebutuhan mendasar bagi keluarga, namun kondisi keluarga di Mauk yang merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (pendapatan 300.000-500.000 /bulan /keluarga) tak memungkinkan mereka untuk dapat membangun rumah yang layak.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana