Ilustrasi kolesterol dalam tubuh. (Pinterest/Edited by herstory)
Sebaliknya, orang dengan berat badan sehat bisa memiliki kadar kolesterol tinggi. Hal ini dapat diturunkan melalui genetik.
"Karena itu genetik. disebut familial hiperkolesterolemia (FH) dan mungkin bisa seperti satu banding 2000," sambung Greenfield.
Ahli jantung sekaligus wakil presiden medis di K.Health, Edo Paz, mengiyakan jawaban Greenfield.
"Bahkan apabila kamu punya berat badan sehat, kolesterol kamu bisa saja tidak normal. Faktor lain yang memengaruhi kolesterol adalah makanan dikonsumsi, kebiasaan olahraga, apakah kamu merokok, dan berapa banyak alkohol yang diminum," ujar Paz.
Sayangnya, kolesterol tinggi tidak dapat diketahui tanpa adanya tes darah.
"Dalam kebanyakan kasus, kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. Itulah mengapa dianjurkan untuk melakukan tes darah secara berkala," jelas Paz.
Salah satu 'gejala' yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki kolesterol tinggi adalah adanya penyumbatan jantung dan pembuluh darah.
"Hal itu menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung, atau bahkan kematian mendadak," tandasnya.
Nah, itulah beberapa mitos soal kolesterol yang harus kamu tahu. Semoga bermanfaat!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.