Menu

Anak Suka Berbicara Sendiri? Ini 4 Fakta Teman Khayalan Si Kecil yang Moms Harus Tahu!

26 Oktober 2021 13:15 WIB
Anak Suka Berbicara Sendiri? Ini 4 Fakta Teman Khayalan Si Kecil yang Moms Harus Tahu!

Ilustrasi anak sedang begadang sambil menonton film. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Anak-anak terkadang sering terlihat berbicara atau tertawa sendiri. Bagi anak-anak, memiliki teman khayalan adalah hal yang normal lho. Bahkan, menurut penelitian University of Washington dan University of Oregon, sebanyak 65% anak-anak berusia tujuh tahun mengaku memiliki teman khayalan.

Nah, untuk itu, tak perlu takut ya Moms! Yuk, simak fakta-kfata teman khayalan anak yang Moms perlu tahu, dilansir dari berbagai sumber, Selasa (26/10/2021).

1. Hampir sebagian besar anak-anak punya teman khayalan

Sebagian orangtua masih sering berpikir bahwa anak yang memiliki teman khayalan adalah anak yang pemalu, kesepian, atau sulit bersosialisasi.

Nyatanya, hal tersebut tidak benar. Pendiam maupun supel, pemalu maupun berani, setiap anak bisa memiliki teman khayalan.

Oleh karena itu, berhenti mengkhawatirkan kemampuan bersosialisasi anak saat ia memiliki teman khayalan.

2. Anak-anak mengerti bahwa teman khayalan mereka tidak nyata

Teman khayalan anak tidak selalu memiliki sosok manusia. Bisa saja ia berbentuk hewan yang bisa berbicara, unicorn, pegasus, atau gabungan antara hewan dengan manusia.

Bagaimanapun, teman khayalan adalah bentuk imajinasi anak. Jadi, kemunculan sosok-sosok yang aneh sangat mungkin terjadi.

Umumnya, anak-anak bisa mendeskripsikan sosok teman khayalannya secara detail. Tapi, jangan khawatir, Moms, anak-anak tetap mengerti bahwa teman khayalannya tersebut tidak nyata.

3. Mengapa anak-anak memiliki teman khayalan?

Umumnya, anak-anak akan memiliki teman khayalan ketika ia sudah lancar berbicara. Pada saat itu, anak-anak sangat suka bermain dan berinteraksi sosial, namun ia tidak selalu memiliki teman bicara. Oleh karena itu, muncul lah teman khayalan.

Teman khayalan juga bisa muncul ketika anak-anak membutuhkan tempat yang nyaman dan aman untuk bercerita.

Misalnya, bercerita tentang kesedihan dan ketakutan yang mereka hadapi. Dengan bercerita pada teman khayalan, anak-anak tidak merasa takut dimarahi, dicela, ataupun ditertawakan.

4. Teman khayalan berperan dalam perkembangan anak

Tidak hanya sekedar teman bercerita dan bermain, ternyata teman khayalan berperan dalam perkembangan anak lho. Ia membantu anak untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Teman khayalan akan membantu anak dalam menghadapi ketakutannya dan beradaptasi.

Selain itu, teman khayalan juga melatih anak untuk mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka akan melatih kemampuan komunikasi anak.

Bahkan, beberapa penelitian menemukan, anak yang punya teman khayalan memiliki kemampuan kognitif, kreativitas, serta fokus yang lebih tinggi.

Bagaimana Cara Orang Tua Harus Menyikapinya?

Sebenarnya, keberadaan teman khayalan akan menguntungkan. Umumnya, teman khayalan memiliki ketakutan, kesukaan, dan harapan yang sama dengan anak. Oleh karena itu, Moms bisa memahami anak lebih dalam lagi dengan bertanya tentang teman khayalannya.

Namun, Moms juga harus bersikap bijaksana dalam menghadapi teman khayalan anak. Bisa saja anak menyalahkan teman khayalannya saat ia berbuat kesalahan, misalnya saat memecahkan piring. Tidak perlu menyalahkan atau menertawakan imajinasinya, lebih baik mengajak anak untuk bertanggung jawab akan tindakannya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.