HerStory, Depok —

Para peneliti dan ilmuwan masih mempelajari virus Corona novel (SARS-CoV-2) untuk mengidentifikasi jenis komplikasi apa yang terjadi pada orang yang terinfeksi oleh virus. Sesuai temuan penelitian Januari 2020, pasien yang terinfeksi, sebagian besar adalah laki-laki berusia 49 tahun dan memiliki komplikasi seperti sindrom gangguan pernapasan akut, sepsis, dan komplikasi lainnya yang sangat bahaya. 

Para peneliti telah menemukan fakta bahwa orang yang memiliki kondisi medis sebelumnya seperti diabetes, penyakit jantung dan paru-paru berisiko lebih tinggi terkena virus corona yang menyebabkan komplikasi dan mungkin dapat mengancam jiwa. Namun, orang yang enggak memiliki riwayat penyakit juga beresiko terkena komplikasi. Dilansir dari Boldsky, Rabu (20/05/2020) apa saja ya komplikasi dari virus Corona ini? Yuk disimak ya!

Baca Juga: Update Corona 19 Mei 2020: 18.496 Kasus Positif! Ini Sebaran 486 Kasus Baru di Indonesia...

Sindrom pernapasan akut

Sindrom pernapasan akut (ARDS) adalah salah satu komplikasi paling rentan terjadi dari virus Corona. Penyakit ini terjadi ketika cairan menumpuk di kantung udara (alveoli) di paru-paru kamu.  Penumpukan cairan ini dapat mencegah paru-paru kamu untuk mengisi oksigen yang cukup dan menyebabkan sirkulasi oksigen enggak mencukupi pada aliran darah kamu serta organ-organ lain.

Hal ini menyebabkan tubuh kamu kekurangan oksigen dan menyebabkan kesulitan bernafas sehingga memerlukan ventilator untuk bernapas dalam proses pemulihan. 

Pneumonia 

Komplikasi serius lain dari virus Corona adalah pneumonia. Corona menyebabkan infeksi yang terjadi pada satu atau kedua paru-paru sehingga menyebabkan peradangan di kantung udara paru-paru kamu dan membuat kamu sulit untuk bernapas.

Sepsis

Sepsis adalah kondisi yang mengancam jiwa yang disebabkan ketika tubuh merespons infeksi. Saat tubuh secara alami melepaskan bahan kimia ke dalam aliran darah untuk melawan infeksi, itu dapat memicu peradangan pada tubuh yang menyebabkan kerusakan beberapa organ. Pada kasus yang parah, sepsis dapat menyebabkan syok septik.

Baca Juga: WHO: Virus Corona Ini Cepat dan Mematikan!

Cedera hati akut 

Cedera hati akut dan gagal hati adalah komplikasi yang mengancam jiwa dari virus corona. Ini terjadi ketika infeksi virus menyerang sel-sel hati dan cenderung terjadi pada kasus COVID-19 yang parah.

Cedera ginjal akut

Cedera ginjal akut terjadi ketika ada penumpukan produk limbah dalam darah sehingga sulit bagi ginjal kamu untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Dialisis diberikan agar ginjal berfungsi dengan baik dan mempertahankan jumlah cairan yang tepat dalam darah.

Koagulasi intravaskular diseminata

Disseminated intravascular coagulation (DIC) merupakan kondisi serius di mana gumpalan darah kecil berkembang di aliran darah dan menghalangi pembuluh darah kecil. Akibatnya, terjadi pengurangan aliran darah dan darah enggak dapat mengalir pada organ-organ tubuh.

Ketika kondisi berkembang, trombosit dan faktor pembekuan, zat yang bertanggung jawab untuk membentuk gumpalan darah habis sehingga menyebabkan perdarahan yang berlebihan. Gangguan koagulasi telah terlihat pada pasien dengan COVID-19.

Baca Juga: Waspada! Sulit Bicara Bisa Jadi Gejala Terinfeksi Corona

Rhabdomyolysis

Rhabdomyolysis terjadi ketika ada kerusakan jaringan otot rangka yang rusak. Ini mengarah pada pelepasan protein (mioglobin) ke dalam darah. Kelebihan mioglobin dalam darah dapat menyebabkan kerusakan ginjal

Perdarahan saluran cerna bagian atas

Pendarahan saluran cerna bagian atas adalah pendarahan yang dapat terjadi pada saluran cerna bagian atas atau bawah. Pendarahan keluar dari perut dan kerongkongan sehingga tingkat perdarahan bisa berkisar dari ringan hingga parah yang dapat mengancam jiwa.

Waspada ya!

Baca Juga: Gawat Sudah Masuk Indonesia! Kenali Gejala-gejala COVID-19 Varian 'Eris' yang Perlu Kamu Tahu, Tolong Jangan Diabaikan

Baca Juga: Covid-19 Kembali Jadi Ancaman Kesehatan di Dunia, Ahli Khawatirkan Muncul Varian Baru, Tetap Waspada Moms!