Menu

Viral Tagar 'Indonesia Terserah' Makin Menjamur di Tengah PSBB, Begini Tanggapan Pemerintah ...

20 Mei 2020 19:00 WIB
Viral Tagar 'Indonesia Terserah' Makin Menjamur di Tengah PSBB, Begini Tanggapan Pemerintah ...

Indonesia terserah.(Instagram/dr.tirta)

HerStory, Jakarta —

Beauty, tagar dan video 'Indonesia Terserah' muncul di tengah pandemi virus COVID-19, bahkan sempat menjadi trending pada, Senin (18/5/2020) lalu. Munculnya tagar tersebut diiringi dengan keluhan dan rasa kecewa dari warganet yang menilai pemerintah belum secara maksimal menanggulangi wabah COVID-19. 

Video tenaga medis yang masih berseragam alat pelindung diri (APD) lengkap di dalam rumah sakit pun menjadi perbincangan karena mereka menuliskan kalimat Indonesia terserah dalam video itu. Tagar "Indonesia Terserah" pun kerap dilontarkan sejumlah pihak lantaran warga kini seolah tak lagi peduli dengan upaya pembatasan untuk menekan penyebaran virus COVID-19.

Baca Juga: Gawat! Benarkah Akan Ada Gelombang Kedua Pandemi Virus Corona di Tanah Air? Ini Kata Ketua Pakar Gugus Tugas

Pasar-pasar kembali ramai, jalanan kembali macet, beberapa mall sudah ada yang buka. Pemerintah mulai bersiap menghadapi kehidupan baru dengan menata perekonomian yang terpuruk. Benarkah kita sudah melewati fase kritis penyebaran COVID-19? Atau kita hanya sekadar ingin abai? Lantas bagaimana tanggapan Pemerintah? 

Seperti yang sudah HerStory rangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/5/2020). Begini tanggapan Pemerintah melihat video dan tagar Indonesia terserah viral.

"Kemudian untuk video Indonesia Terserah, kami jelaskan bahwa kita sangat tidak berharap kalangan dokter menjadi kecewa, sejak awal kami selalu mengedepankan bahwa ujung tombak kita adalah masyarakat," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube BNPB, Senin (18/5/2020).

"Kalau seandainya masyarakat ada yang terpapar lantas sakit dirawat di rumah sakit, apalagi dengan jumlah yang banyak dan tempat perawatannya penuh, maka yang sangat repot adalah tenaga dokter, termasuk perawat," lanjutnya.

Doni mengatakan sejak awal pemerintah sudah membahas perlindungan para tenaga medis, dari perawat hingga dokter, agar tidak kelelahan selama penanganan COVID-19 ini. Dia menyebutkan jumlah dokter di Indonesia termasuk sedikit dibanding negara-negara lain.

Baca Juga: Masih Dihujat Walau Sudah Minta Maaf, Kini Indira Kalistha dan Aa Utap Memohon Maaf Lagi untuk Kedua Kalinya!

"Jumlah dokter kita termasuk yang paling sedikit di berbagai negara, total dokter kita kurang dari 200 ribu orang, dokter paru 1.976 orang, artinya satu orang dokter paru harus layani sekitar 245 ribu warga negara Indonesia sehingga apabila kita kehilangan dokter maka ini kerugian yang sangat besar buat bangsa kita," jelas dia.

Doni mengimbau masyarakat agar saling bekerja sama dalam pencegahan penularan virus Corona. Dia menekankan untuk menjalankan seluruh ketentuan protokol kesehatan dan ketentuan dalam UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang kedaruratan kesehatan.

"Sekali lagi mari kita bekerja sama saling mengingatkan mencegah dan hindari jangan sampai kita menjadi sakit," tutup Doni.

View this post on Instagram

Gatau mau ngomong apaan lagi @therapup.indonesia @willywinarko

A post shared by :Dagelan - Asikin aja lagiii (@dagelan) on May 17, 2020 at 9:28pm PDT

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.