Salah satu penderita Myasthenia gravis mengalami pelemahan otot bagian mata (sehatq.com/Edited By HerStory)
Setelah dihilangkan, kata dr. Isti, beberapa pasien bisa sembuh, ada yang hanya berkurang gejalanya atau malah berkurang sebentar, kemudian terjadi gejala MG seperti sebelum dioperasi.
“Karena itu, penyebabnya belum bisa diketahui pasti. Obatnya pun belum ada,” lanjutnya.
Tindakan medis yang bisa dilakukan adalah pemberian obat-obatan untuk menurunkan gejala. Yakni, dengan minum mestinon seumur hidup.
dr. Isti menjelaskan, kerja mestinon adalah untuk menghambat enzim kolin esterase yang menghancurkan asetilkolin yang tidak bisa ditampung.
“Reseptor yang tersisa ini kan butuh sekali. Jadi, asetilkolinnya jangan buru-buru dipecah. Biar saja menumpuk, biar ‘dipaksa’ nempel,” jelasnya.
Sehari, survivor MG harus minum 7 butir mestinon bila kondisinya sedang tak baik. Dosis itu bisa dikurangi bila kondisinya baik.
Kata dr. Isti, mestinon memang harganya cukup mahal, namun bisa ditebus dengan BPJS karena termasuk obat yang bila tak diminum bisa mengancam nyawa.
“Obat lainnya yang bisa diberikan adalah intravenous immunoglobulin (IVIG) untuk mengurangi penggiatan kekebalan,” pungkasnya.
Duh, jangan sampai kita terkena penyakit MG ya, Beauty! Jaga selalu kesehatanmu, ya!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di JPNN.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan JPNN.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.