Ilustrasi wanita sedang marah. (Unsplash/Julien)
"Nah respon ini adalah respon fisiologis, artinya sifatnya sementara. Kalau marahnya hilang respon ini akan mereda. Apabila marah ini berulang dan berlangsung dalam jangka panjang akan bisa menyebabkan hipertensi yang sebenarnya juga dalam waktu panjang," jelasnya.
Sehingga tak semua marah berujung atau disebabkan karena hipertensi. Hal tersebut kembali lagi pada respon fisiologis yang berlangsung lama atau hanya sekejap.
Sebab, sejatinya marah merupakan hal yang normal dan manusiawi. Namun alangkah lebih baik agar kita bisa mengontrol emosi tersebut agar tak berlebihan. Mengingat sesuatu yang berlebihan itu tak baik.
"Yuk belajar untuk manajemen stres supaya tidak mudah marah-marah," tutupnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.