Ilustrasi orang gigit kuku. (Sarklewer/Edited by HerStory)
Kebiasaan menggigit kuku sering dilakukan oleh banyak orang bahkan tanpa ia sadari. Umumnya, orang memandang kebiasaan gigit kuku sebagai sesuatu yang buruk dan jorok.
Padahal kebiasaan menggigit kuku ini bisa menjadi indikasi masalah kesehatan mental lho. Apalagi kalau kebiasaan menggigit kuku ini tidak berhenti seiring bertambahnya usia.
Kira-kira kenapa ya? Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Dalam istilah psikologi dilansir dari Psychology Today, menggigit kuku dikenal sebagai onychophagia. Kondisi ini dianggap sebagai kebiasaan oral patologis dan gangguan perawatan yang ditandai dengan kebiasaan menggigit kuku kronis.
Onychophagia sendiri diklasifikasinya dalam DSM-5 sebagai gangguan obsesif kompulsif dan gangguan terkait. Kebiasaan ini seringkali menyebabkan kerusakan pada kuku.
Sama halnya dengan perilaku berulang lainnya seperti menarik rambut atau mencabut kulit, kebiasan menggigit kuku secara kronis bisa menyebabkan gejala bersifat psikologis dan fisik. Contohnya seperti :
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.