Menu

Kebiasaan Gigit Kuku Ternyata Berkaitan dengan Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya

08 November 2021 11:45 WIB
Kebiasaan Gigit Kuku Ternyata Berkaitan dengan Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya

Ilustrasi orang gigit kuku. (Sarklewer/Edited by HerStory)

- Perasaan gelisah atau tegang sebelum menggigit

- Perasaan lega atau kesenangan setelah menggigit

- Perasaan malu dan bersalah

- Kerusakan jaringan pada jari, kuku dan kutikula

- Cedera mulut, masalah gigi, abses dan infeksi

Sebenarnya, penyebab seseorang mengalami onychophagia atau kebiasaan gigit kuku yang terkait kesehatan mental belum jelas. Tetapi, faktor genetik bisa menjadi salah satu yang menyebabkan seseorang cenderung mengembangkan onychophagia, gangguan suasana hati dan kecemasan lebih tinggi.

Kebiasaan menggigit kuku sendiri telah dikaitkan dengan kecemasan, karena tindakan ini bisa mengurangi stres, ketegangan atau kebosanan.

Kebanyakan orang yang memiliki kebiasaan menggigit kuku ini pun mengaku melakukannya ketika merasa gugup, bosan, kesepian atau lapar.

Sementara itu, kebiasaan gigit kuku tanpa gejala kondisi kejiwaan lain bisa dikaitkan dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), oppositional defiant disorder, separation anxiety, enuresis, gangguan tic dan masalah kesehatan mental lainnya.

Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa oleskan sesuatu yang pahit pada jari tangan atau menggunakan sarung tangan sehingga kebiasaan mengigit jari pun bisa terhindarkan. 

Baca Juga: Stop!! 3 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Kukumu Nggak Cantik Nih Beaty, Mulai Sekarang Hindari Ya

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Jasmine Rahmanizahra Sumirat