Ilustrasi orang tua sedang memarahi anaknya. (freepik/edited by HerStory)
Orang tua sering kali membandingkan anak mereka dengan anak tetangga atau lainnya. Meski tujuan awalnya untuk memotivasi anak untuk menjadi lebih baik dari mereka, namun tindakan ini justru bisa menghancurkan rasa percaya diri anak.
Memberi kritikan berlebihan pada anak bisa berdampak anak semakin susah diatur dan malas mendengarkan omongan orang tua.
Boleh saja mengkritik anak jika ia salah, tapi harus menggunakan bahasa yang halus tanpa menyakiti perasaannya.
Jangan pernah lakukan lagi membandingkan anak dengan temannya atau anak lain. Sebaliknya, beri anak pujian dan motivasi atas kerja keras dan usahanya.
Orang tua cenderung mematok standar pendidikan dan akademis yang tinggi pada anaknya. Sehingga bagaimanapun caranya sang anak harus masuk dalam sekolah atau universitas terbaik.
Gak itu saja, setelah berhasil masuk di instansi pendidikan yang diharapkan orang tuanya. Anak juga harus mendapat nilai A di setiap pelajaran. Selain itu anak didaftarkan les tambahan yang mungkin gak disukainya.
Tindakan ini merupakan kesahalan yang sering terjadi. Dampaknya anak akan menggunakan segala cara termasuk menyontek untuk mendapatkan nilai A, dan bisa kelelahan secara fisik maupun mental.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.