Menu

Stop Bertengkar Depan Anak, ini Efek Jangka Panjangnya

08 November 2021 20:10 WIB
Stop Bertengkar Depan Anak, ini Efek Jangka Panjangnya

Anak melihat orang tuanya bertengkar. (Pexels/RODNAE Productions)

Gangguan kesehatan

Sering melihat orang tua atau keluarga bertengkar, dapat menyebabkan anak merasa cemas, depresi, gangguan perilaku dan gak berdaya.

Kondisi ini dapat membuat anak mencoba mencari pelarian untuk memperoleh kenyamanan. Misalnya, mencari kenyamanan dengan makan makanan manis berlebihan atau malah enggak mau makan.

Selain itu, anak dapat terjerumus ke dalam penggunaan obat-obatan terlarang dan merokok, yang dapat berdampak pada kesehatan tapi bisa menghilangkan rasa cemas dan stresnya

Selain itu, dia juga dapat menderita sakit kepala, sakit perut, insomnia, fobia, dan gangguan kesehatan lainnya, karena stres .

Harga diri rendah

Anak yang sering menjadi saksi pertengkaran orang tuanya dapat memiliki perasaan malu, bersalah, gak berharga, dan gak berdaya. Akibatnya, dia mulai memiliki harga diri yang rendah.

Kondisi ini mungkin akan membuatnya kesulitan menghadapi kehidupan di masa depan. Sebab, dia gak dapat mempertahankan citra diri yang baik secara pribadi atau di bidang profesional.

Namun, untuk mencegah efek negatif berkepanjangan pada Si Kecil, akibat pertengkaran Ayah dan Bunda, ada beberapa tips yang bisa Bunda dan Ayah lakukan, 

Berikut tips mengatasi masalah yang enggak bisa diselesaikan dengan kepala dingin oleh pasangan suami-istri, yang dilansir dari Very Well Mind

- Jika ingin bertengkar, sebisa mungkin hindari bertengkar di depan anak. Carilah tempat yang tenang, misalnya di dalam kamar atau di luar rumah. 

- Ayah dan Bunda juga bisa mencari waktu yang tepat, misalnya saat Si Kecil sekolah. Bila memang perlu, Bunda dan Ayah bisa menitipkannya sebentar di rumah kakek-neneknya.

- Bila gak sengaja bertengkar di depan Si Kecil, katakan kepadanya bahwa Ayah dan Bunda hanya berdebat karena perbedaan pendapat. 

- Berikan dia pengertian bahwa mendiskusikan masalah hingga berdebat, adalah hal yang wajar bagi orang dewasa. 

- Jika tidak sengaja mengeluarkan kata-kata yang kasar atau terlalu keras, jelaskan kepada Si Kecil bahwa cara ini salah, serta bahwa Ayah dan Bunda sangat menyesalinya perbuatan itu.

- Jelaskan dan yakinkan Si Kecil bahwa rumah tangga Ayah dan Bunda akan tetap baik-baik saja setelah perdebatan ini.

Bila Ayah dan Bunda makin sering bertengkar, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Konseling Pernikahan. Jangan sampai pertengkaran Ayah dan Bunda semakin besar hingga akhirnya meledak di depan si Kecil.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya

Artikel Pilihan