Menu

Meski Normal, Teman Khayalan Juga Berbahaya Bila Anak Lakukan Hal Ini

11 November 2021 21:30 WIB
Meski Normal, Teman Khayalan Juga Berbahaya Bila Anak Lakukan Hal Ini

Anak perempuan tengah bermain boneka. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Benar-benar normal bagi seorang anak untuk memiliki teman khayalan atau imajiner. Bunda gak perlu merasa khawatir. Meski di masa lalu, para ahli percaya bahwa memiliki teman khayalan menunjukkan suatu masalah atau kondisi kesehatan mental.

Akan tetapi, penelitian terbaru menunjukkan hal sebaliknya.

Kebanyakan anak-anak memahami bahwa teman khayalan mereka sebenarnya nggak nyata. Artinya, Si Kecil memiliki pemahaman yang baik tentang beda realitas dan imajinasi. Selain itu, memiliki teman khayalan bisa membawa banyak dampak positif untuk perkembangan anak.

"Bukti menunjukkan bahwa anak-anak tahu teman imajiner mereka tidak nyata. Mereka mungkin membicarakannya seolah-olah itu nyata, tetapi mereka sadar bahwa itu hanya pura-pura,” kata psikolog klinis Kate Eshleman, PsyD.

Sering kali, teman khayalan tidak berbahaya dan normal. Meskipun begitu, Bunda juga perlu memerhatikan teman khayalan Si Kecil. Apabila Bunda yakin bahwa Si Kecil mengalami sesuatu yang gak seharusnya akibat teman khayalannya, segera temui dokter.

Bunda juga dapat mencari konselor berlisensi, praktisi perawat psikiatri, atau dokter ahli lain yang dapat membantu.

Ada beberapa kondisi dimana Bunda perlu berkonsultasi dengan ahli terkait hubungan Si Kecil dengan teman khayalannya, diantaranya: 

- Tampaknya takut pada teman khayalannya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya