Alat cek gula darah. (Pixabay/Steve Buissinne)
Diabetes insipidus adalah kondisi langka di mana ada masalah dengan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dalam tubuh.
Berbeda dengan diabetes melitus, diabetes insipidus tak berkaitan dengan kadar gula dalam tubuh. Penyandang diabetes insipidus memiliki jumlah urin yang tinggi dan bening karena ketidakmampuan untuk mengontrol jumlah air dalam urin.
Diabetes insipidus ditandai dengan buang air kecil yang sangat sering dan banyak. Jumlah urine yang keluar bisa lebih dari 20 liter per hari. Hal ini menyebabkan penderitanya rentan mengalami dehidrasi dan gangguan elektrolit, yang ditandai dengan pusing, mudah lelah, bahkan penurunan kesadaran.
Diabetes juvenile atau diabetes remaja adalah bentuk diabetes langka yang ditandai dengan kegagalan pankreas untuk memproduksi insulin karena kelainan pada sistem kekebalan tubuh. Diperkirakan hanya 5% pasien diabetes yang memiliki bentuk spesifik ini.
Beda jenis diabetes, beda pula cara mengobatinya. Oleh karena itu, terjadinya penyakit tersebut menuntut penderita untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan jenis diabetes mana yang dialaminya. Jika tak ditangani dengan baik, kesemua jenis diabetes tersebut sangat mungkin menyebabkan komplikasi yang bahkan bisa merenggut nyawa.
Kepanjangan MODY adalah maturity onset diabetes of the young. MODY adalah bentuk diabetes langka yang berbeda dari diabetes tipe 1 dan tipe 2, dan sangat menurun dalam keluarga.
MODY disebabkan oleh mutasi (atau perubahan) pada satu gen. Penyebab dan gejala MODY mirip dengan diabetes melitus tipe 2, namun terdapat dua hal yang membedakannya.
Pertama, MODY umumnya terjadi sebelum seseorang berusia 25 tahun (remaja). Kedua, MODY biasanya merupakan bagian dari penyakit yang diturunkan dari orang tua ke anak, karena kondisi ini biasanya disebabkan oleh mutasi genetik.
Oleh karena itu, jika ayah atau ibu mengalami MODY, anak akan memiliki risiko 50% lebih tinggi untuk mengalami penyakit yang sama.
Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid, dikutip dari Klikdokter, double diabetes adalah kondisi yang terjadi saat penderita diabetes melitus tipe 1 mengalami resistensi insulin layaknya yang terjadi pada diabetes melitus tipe 2. Jadi, pada double diabetes, terjadi diabetes tipe 1 dan 2 bersamaan.
Double diabetes membutuhkan pengobatan dan pemantauan yang lebih intensif. Penderitanya berisiko tinggi mengalami berbagai komplikasi, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal kronik.
Beberapa orang yang menggunakan obat steroid dapat terus mengembangkan diabetes. Ini dikenal sebagai diabetes yang diinduksi steroid.
Oleh karenanya, jika seseorang mendapatkan pengobatan steroid secara jangka panjang, risiko terjadinya diabetes akan semakin tinggi. Meski begitu, jika pengobatan steroid dihentikan, lama-kelamaan risiko diabetes bisa menghilang.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: